Jokowi soal BLT El Nino Rp400.000: Memang BLT Khusus, Tidak Semuanya Dapat
Ekonomi dan bisnis | 4 Januari 2024, 06:25 WIBBANYUMAS, KOMPAS.TV - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino sebesar Rp400.000 memang tidak diberikan untuk semua masyarakat. Jokowi menyebut BLT El Nino adalah BLT Khusus yang hanya diterima masyarakat yang terdampak kekeringan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat berdialog dengan sejumlah penerima manfaat bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Klahang, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, pada Rabu (3/1/2024).
“Karena ini memang BLT khusus, tidak semuanya dapat, tapi tidak juga dipilihin, nggak juga,” kata Jokowi seperti dikutkp dari YouTube Sekretariat Presiden.
Pada kesempatan itu, Jokowi membagikan bantuan pangan berupa beras 10 kilogram (kg) kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Sedangkan untuk BLT El Nino diberikan untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang menurun akibat El Nino. Seperti para petani yang gagal panen karena sawahnya kekeringan.
Baca Juga: Jokowi Akui Ada Kebocoran Pupuk Subsidi, Dinikmati yang Bukan Petani
“BLT El Nino itu memang untuk menutup adanya kenaikan harga di lapangan karena kemarin musim panasnya panjang,” tambahnya.
Jokowi juga membagikan bansos pangan kepada masyarakat di Gudang Bulog Munjung Agung, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah.
Adapun masyarakat yang hadir di sana diketahui merupakan penerima manfaat tambahan. Sehingga bantuan pangan yang mereka peroleh pada kesempatan tersebut merupakan yang pertama.
Jokowi memastikan masyarakat di sana sudah menerima bantuan pangan seluruhnya. Ia juga menyebut jika anggaran pemerintah mencukupi, bansos pangan akan diperpanjang.
Baca Juga: Jokowi Sebut Kenaikan Harga Beras Tak Setinggi di Negara Lain, tapi Jadi Penyumbang Inflasi 2023
“Yang paling penting Januari sudah diterima, nanti akan dapat lagi di bulan Februari, akan dapat lagi di bulan Maret,” ucap Jokowi.
“Nanti kalau APBN-nya saya lihat mencukupi, dilanjutkan lagi ke April, Mei, Juni, setuju mboten (setuju tidak)?” lanjutnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber :