Sri Mulyani Ungkap Defisit APBN 2023 Senilai Rp347,6 Triliun
Keuangan | 2 Januari 2024, 20:01 WIBDefisit APBN terjadi karena pendapatan negara di bawah realisasi belanja negara. Menurut Sri Mulyani, pendapatan negara terealisasi sebesar Rp2.774,3 triliun, setara dengan 105,2 persen dari target terbaru pemerintah.
Dibandingkan tahun 2022, penerimaan negara tercatat masih tumbuh dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 5,3 persen dari Rp2.635,8 triliun.
Sementara itu, realisasi belanja negara mencapai Rp3.121,9 triliun, setara dengan 100,2 persen dari target pemerintah, dengan pertumbuhan belanja sebesar 0,8 persen dari Rp3.096,3 triliun.
"Belanja negara jika dibandingkan pada saat Covid masih lebih tinggi lagi. Dan ini diikuti pendapatan negara yang bisa menjaga pace," jelas Sri Mulyani.
Dengan pertumbuhan pendapatan dan belanja tersebut, pemerintah melakukan pembiayaan sebesar Rp359,65 triliun, lebih rendah dari target terakhir pemerintah sebesar Rp479,9 triliun.
Perbedaan antara pembiayaan yang lebih tinggi dan defisit menghasilkan sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA). Hingga akhir tahun 2023, realisasi SILPA mencapai Rp11,9 triliun.
Baca Juga: Sri Mulyani dan Nicke Widyawati Masuk Daftar The World's 100 Most Powerful Women Versi Forbes
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV