> >

Kemenhub Temukan 3 Maskapai Jual Tiket dengan Harga Melebihi Tarif Batas Atas

Ekonomi dan bisnis | 20 Desember 2023, 00:05 WIB
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menemukan tiga maskapai penerbangan menjual tiket dengan harga melampaui tarif batas atas (TBA). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menemukan tiga maskapai penerbangan menjual tiket dengan harga melampaui tarif batas atas (TBA). 

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan praktik tersebut biasanya terjadi pada rute yang hanya dikendalikan atau dioperasikan oleh satu maskapai.

Namun ia enggan mengungkap nama tiga maskapai yang menjual tiket dengan harga di atas tarif batas atas tersebut. 

"Memang tidak bisa dipungkiri ada beberapa maskapai yang melanggar, sekitar 2 sampai 3 maskapai. Sebelum Nataru pun ini sudah ada, khususnya di wilayah Indonesia Timur," kata Adita dalam konferensi pers di Gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (19/12/2023). 

Baca Juga: Per 1 Januari 2024 Beli LPG 3 Kg Wajib Pakai KTP, Simak Aturan Lengkapnya

Sedangkan soal harga tiket pesawat yang naik menjelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), Adita melihat kondisinya saat ini masih dalam tahap wajar. 

“Kalau tarif selalu ada koridor. Kecenderungannya memang ketika demand (permintaan) naik itu harga akan naik semua di batas paling atas mentok di batas paling atas. Nah, selama ini tidak melebihi sih kami tentu tidak ada masalah dengan itu. Yang masalah itu ketika memang sudah pada melanggar,” ujarnya. 

Meski hanya tiga maskapai yang menjual tiket di atas TBA, ia menegaskan Kemenhub terus mengkomunikasikan aturan TBA kepada pihak maskapai. 

Kemenhub juga akan memberi sanksi sesuai ketentuan yang ada. 

“Ini yang kami tingkatkan. Sebagai regulator, tiket kan kami terus komunikasi dengan maskapai untuk memastikan tidak ada pelanggaran dan jika ada, sebenarnya sanksi sudah sering kami berikan sesuai ketentuan,” tuturnya. 

Baca Juga: Dua Bulan Operasional Kereta Cepat Whoosh: Layani 1.869 Perjalanan, Ketetapatan Waktu Capai 99,9%

"Itu sesuai ketentuan dari yang ringan berupa teguran sampai nanti terus berjenjang," tambahnya. 

Survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub mencatat sebanyak 107 juta warga akan melakukan perjalanan berupa wisata dan mudik selama momentum Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Berdasarkan hasil survei kepada 40 ribu responden tersebut, sebanyak 11 persen di antaranya memilih untuk menggunakan pesawat sebagai moda transportasi pada libur Nataru.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan ada dua opsi yang bisa dilakukan oleh para wisatawan untuk menyiasati mahalnya harga tiket pesawat. 

Pertama, memanfaatkan promo yang ditawarkan oleh para online travel agent (OTA atau agen perjalanan daring).

Kedua, berwisata lewat jalur darat. 

Baca Juga: 107 Juta Orang Diprediksi Bakal Mudik Nataru 2023, Didominasi Mobil Pribadi

"Banyak promo-promo yang sekarang ditawarkan. Jadi masyarakat bisa memilih paket-paket promo yang sesuai," kata Sandiaga kepada wartawan di Jakarta.

"Lalu ada beberapa destinasi wisata yang bisa dijangkau melalui darat karena tiket kereta api juga mahal dan tiket pesawat (mahal), jadi ada beberapa destinasi yang menawarkan paket yang lebih terjangkau dan bisa dijangkau melalui kendaraan pribadi," lanjutnya. 

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) juga akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk melakukan skema block seat, selain menambah jumlah penerbangan dan kursi.

Baca Juga: Polri Persilakan Warga Nitip Kendaraan yang Ditinggal Mudik Nataru 2023 di Kantor Polisi

Sebagai informasi, block seat adalah pembelian kursi pesawat oleh pemda untuk keperluan perjalanan dinas dengan kuota tertentu sehingga tingkat keterisian selalu memadai.

"Solusi jangka panjang adalah menambah jumlah penerbangan dan juga menambah ketersediaan kursi, berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk block seat, juga kerja sama jangka panjang dengan para pelaku industri penerbangan atau maskapai," terang Sandi.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU