Smart FM Gelar Smart Business Outlook 2024 yang Membahas Peluang Bisnis dan Disrupsi Teknologi
Ekonomi dan bisnis | 30 November 2023, 23:45 WIBFebrio menyatakan pemerintah Indonesia memegang posisi yang kuat dan konsisten terkait hal ini.
Baca Juga: Krisis Ekonomi Global, Jokowi Mewanti-Wanti Para Menterinya Setelah Banyak Negara Jadi Pasien IMF
Sementara Handoko menjelaskan, Indonesia menghadapi peluang dan tantangan terkait disrupsi teknologi yang sudah dihadapi selama beberapa tahun terakhir.
Sejak 2020, kata dia, Indonesia telah memiliki Rencana Peraturan Presiden (R-Perpres) mengenai Strategi Nasional (Stranas) untuk mempercepat implementasi kecerdasan buatan.
Dalam Stranas ini, ia mengungkapkan, terdapat empat pilar percepatan yang melibatkan iklim kepercayaan, talenta, ekosistem data dan infrastruktur, serta ekosistem R&I.
Salah satu fokus utama dalam upaya implementasi kecerdasan buatan adalah pengembangan ekosistem data.
"Jadi masalah infrastruktur relatif mudah, kemudian kalau kita mau menetapkan implementasi juga mudah, yang susah itu bagaimana kita bisa menciptakan data. Karena AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) itu basisnya big data. Jika kita tak memiliki big data, kita tak memiliki AI," jelas Handoko.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Sampaikan Strategi Indonesia dalam Mebangun IKN di Tengah Krisis Ekonomi Global
Dalam acara tersebut, Aviliani menyatakan jarak krisis ekonomi global dalam beberapa tahun terakhir semakin mendekat.
Dalam rentang waktu 2008 hingga 2019, kata dia, gejolak ekonomi dunia terjadi akibat masalah di sektor keuangan, energi, dan perdagangan.
Meskipun demikian, dampak krisis tersebut tidak begitu terasa secara signifikan pada aspek permintaan dan penawaran dalam perekonomian.
Penulis : Almarani Anantar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV