Anies Soal Rencana Bentuk Badan Penerimaan Negara: Tidak Bisa Dalam Tempo Singkat, Butuh Transisi
Ekonomi dan bisnis | 8 November 2023, 13:01 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan mengatakan, pihaknya berencana mendirikan Badan Penerimaan Negara yang terpisah dari Kementerian Keuangan saat ini, jika terpilih dalam Pilpres 2024.
Namun ia mengakui pembentukan badan baru tersebut tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru.
“Keuangan negara harus dikelola agar bisa menghadapi krisis dan mendukung private sektor berkembang. Kami melihat di level negara perlu ada realisasi Badan Penerimaan Negara yang nantinya melakukan integrasi dan koordinasi dalam semua hal yang terkait dengan revenue negara. Saat ini, hal itu dikoordinasi oleh 2 Dirjen (Kemenkeu),” kata Anies dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia 2023, Rabu (8/11/2023).
Ia menekankan, pembentukan sebuah institusi baru, apalagi lembaga sebesar Badan Penerimaan Negara, butuh transisi yang halus agar tidak menimbulkan gejolak.
Baca Juga: Gibran Angkat Bicara Tanggapi Survei Elektabilitas Prabowo Turun
“Tapi yang namanya pembuatan new institution enggak bisa seperti proklamasi, dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, perlu transisi yang smooth,” ujarnya.
Sebelumnya, rencana pembentukan Badan Penerimaan Negara disampaikan oleh pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam dokumen visi, misi, dan program masing-masing calon pasangan.
Dalam dokumen visi, misi, dan program Anies-Muhaimin disebutkan, pasangan calon itu berencana merealisasikan Badan Penerimaan Negara yang bergerak langsung di bawah presiden. Rencana ini merupakan salah satu bagian dari misi Kelembagaan Keuangan Negara yang diusung pasangan calon.
"(Pembentukan Badan Penerimaan Negara) untuk memperbaiki integritas dan koordinasi antar instansi guna menaikkan penerimaan negara," tulis dokumen visi, misi, dan program Anies-Muhaimin, dikutip dari Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :