> >

Jokowi soal IKN: Banyak yang Berpikir Tahun Depan Jadi, Siapa yang Ngomong? Butuh 15 Tahun!

Ekonomi dan bisnis | 3 November 2023, 09:58 WIB
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers usai melakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTS di kawasan IKN, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023). (Sumber: BPMI Setpres )

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Ia menyebut perlu waktu hingga 15 tahun untuk merampungkan semua proyek di IKN.

Hal itu ia sampaikan saat berbicara dengan para pengusaha di acara Kompas 100 CEO Forum, yang digelar di kawasan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023).

“Tahun depan itu banyak yang berpikir tahun depan IKN jadi, siapa yang ngomong? Tahun depan itu kita mau upacara di IKN, lapangannya, rumputnya sudah ditanam, pasti rampung. Kalau yang lain-lain itu bisa sampai 15 tahun, supaya tahu, supaya enggak terjadi missed,” kata Jokowi, dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Jokowi Ingin RI Tiru Guyana, dar Negara Miskin Lalu Berhasil Catatkan Pertumbuhan Ekonomi 62 Persen

Ndak, 15 tahun kurang lebih, tapi mungkin bisa maju kalau swastanya ngebut. Seperti sekarang ini kalau tiap bulan groundbreaking 10, 10, 15, 10, 20, itu baru akan cepat,” tambahnya.

Jokowi mengakui IKN tidak mungkin dibangun dan dibiayai oleh pemerintah sendiri karena kebutuhan dananya mencapai 33 miliar dolar AS atau sekitar Rp541 triliun (kurs Rp15.800).

Oleh sebab itu, pemerintah merancang skema pembiayaan IKN 20 persen dari APBN, dan 80 persen dari swasta.

“Dan, yang saya senang setelah pemerintah memulai dua tahun yang lalu, pertengahan tahun ini sudah mulai swasta masuk, swasta masuk, swasta masuk, peletakan batu pertama, groundbreaking, groundbreaking, selalu terus,” ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Ajak Pengusaha Investasi di IKN Saat Harga Tanah Masih Rp1 Juta: Minggu Depan Sudah Naik

Presiden menyampaikan, saat ini pemerintah lebih mengutamakan investor dalam negeri dibanding investor asing untuk membangun IKN. Karena, kata dia, ternyata banyak investor lokal yang berminat berkontribusi membangun IKN.

“Dan, saat ini memang masih kita rem, yang diprioritaskan adalah dari dalam negeri terlebih dahulu, meskipun dari luar juga sudah nengok beberapa kali, misalnya dari Singapura kemarin 130 investor datang melihat Nusantara dan banyak yang berminat."

"Yang sudah letter of interest berapa, Pak, total? [Sebanyak] 320, banyak, tapi kita berikan terlebih dahulu kepada investor-investor dalam negeri. Nanti kalau ndak, nanti sudah suaranya ya,” tuturnya.

Baca Juga: Istana Tanggapi Majalah Time yang Sebut IKN Warisan Gelap Jokowi

Ia pun mengajak para pengusaha yang hadir dalam Kompas 100 CEO Forum untuk segera berinvestasi di IKN, mumpung harga tanahnya masih murah.

Karena, menurut dia, jika makin banyak pengusaha yang berminat masuk ke IKN, harga tanahnya akan semakin mahal.

“Karena kalau bapak-ibu beli sekarang di SCBD (Sudirman Central Business District) itu mungkin harga tanah per meter sudah berapa, Rp200 juta mungkin, di Menteng mungkin sudah Rp150 juta, di Balikpapan itu pun sudah Rp10-15 juta, di sini masih di bawah Rp1 juta. Tapi, mungkin minggu depan sudah naik,” ucapnya.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU