Pemerintah Segera Beri Insentif Sektor Properti Rumah Murah untuk Tumbuhkan Ekonomi Nasional
Properti | 24 Oktober 2023, 15:04 WIBMulai dari perubahan iklim hingga perang yang tak berkesudahan, menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia dan negara-negara lainnya.
“Dunia sekarang ini makin tidak jelas. Tantangan yang kita hadapi juga bukan makin berkurang malah semakin bertambah. Perubahan iklim yang dulu kita anggap sesuatu yang absurd sekarang sudah menjadi kenyataan. Kekeringan akibat super El Nino betul-betul kita rasakan, produksi beras turun hampir di semua negara,” terangnya.
Jokowi menyebut 22 negara mengurangi bahkan menyetop ekspor beras mereka akibat El Nino.
Menurutnya, hal itu tidak pernah diperhitungkan oleh pemerintah Indonesia dan negara lainnya. Tapi akhirnya kini terjadi.
Baca Juga: Bicara di Depan Pengusaha dan Investor, Jokowi Sebut Kondisi Dunia saat Ini Makin Tidak Jelas
Belum lagi pelemahan ekonomi global yang diramalkan akan membaik pasca Covid 2020.
Namun sampai saat ini, ekonomi global masih melemah karena berbagai sebab.
Ditambah lagi kenaikan bunga acuan Amerika Serikat yang membuat investor di pasar keuangan melarikan uang mereka dari negara berkembang, untuk ditempatkan di AS.
“Perang yang satu, Rusia-Ukraina belum jelas kapan selesai. Muncul lagi Hamas-Israel. Peristiwa itu membuat khawatir semua negara. Karena kalau perang meluas ke Lebanon, ke Suriah, ke Iran, itu akan semakin merumitkan masalah ekonomi semua negara karena harga minyak akan naik,” tuturnya.
“Saya cek kemarin (harga minyak) Brent masih USD 89 per barrel. Kalau perang meluas bisa mencapai USD 150 per barrel. Inilah yang harus diwaspadai,” tambahnya.
Presiden menyatakan, semua pihak harus mewaspadai tantangan-tantangan yang ia sebutkan.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV