> >

Utang Luar Negeri Indonesia Juli 2023 Capai Rp6.091 Triliun

Keuangan | 16 September 2023, 15:00 WIB
Bank Indonesia mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2023 sebesar 396,4 miliar dolar AS atau setara Rp6.091 triliun (kurs Rp15.367). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Bank Indonesia mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Juli 2023 sebesar 396,4 miliar dolar AS atau setara Rp6.091 triliun (kurs Rp15.367).

Jumlah itu naik dibanding ULN per Juni 2023 yang sebesar 396,3 miliar dolar AS. Tapi jika dibanding Juli 2022 atau secara tahunan (year on year/yoy), jumlahnya turun 0,9 persen. Adapun ULN Juli 2022 sebesar 400,4 miliar dolar AS. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan penurunan ULN secara tahunan terutama terjadi pada ULN swasta serta dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.

Ia menjelaskan, ULN pemerintah pada Juli 2023 tercatat sebesar 193,2 miliar dolar AS atau secara tahunan tumbuh 4,1 persen (yoy).

"Perkembangan ULN pemerintah tersebut antara lain dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri untuk mendukung pembiayaan program dan proyek," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat (15/9/2023). 

Baca Juga: Pendaftaran Uji Coba Gratis Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dibuka Hari Ini, Bisa Cek Situs Berikut

Dia menyampaikan, ULN berperan penting untuk mendukung upaya pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas.

Dukungan tersebut antara lain mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,0 persen dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,1 persen), jasa pendidikan (16,8 persen), konstruksi (14,2 persen), dan jasa keuangan dan asuransi (10,1 persen).

"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah," ujarnya.

Selanjutnya, ULN swasta pada Juli 2023 tercatat sebesar 193,9 miliar dolar AS atau menurun 5,9 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang mencatat kontraksi pertumbuhan lebih dalam sebesar 10,5 persen (yoy) dibandingkan dengan 9,1 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Cara Daftar jadi Merchant BRI Lewat Aplikasi BRImo

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor industri pengolahan; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; jasa keuangan dan asuransi; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,1 persen dari total ULN swasta.

ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,6 persen terhadap total ULN swasta. 

Menurut Erwin, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

"ULN Indonesia pada Juli 2023 tetap terkendali sebagaimana tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,2%, dari 29,3% pada bulan sebelumnya, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,8% dari total ULN," tuturnya.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : KOMPAS TV


TERBARU