Harga Beras Naik, Jokowi: Wajar, Negara Lain juga Naik dan Batasi Ekspor Beras
Ekonomi dan bisnis | 11 September 2023, 14:19 WIBBOGOR, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo menilai kenaikan harga beras yang terjadi saat ini sebagai hal yang wajar. Pasalnya, produksi beras sedang menurun akibat kekeringan dan El Nino. Tak hanya di Indonesia, tapi juga negara lainnya.
“Karena semua negara naik, ini kekerek (terkerek/ikut naik). Sama seperti barang-barang yang lain. BBM juga gitu kan, kalau harga pasar naik ya dalam negeri kekerek,” kata Jokowi usai menijau stok beras Bulog di Gudang Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/9/2023).
Jokowi menyampaikan, sejumlah negara penghasil beras ikut mengurangi ekspor mereka. Seperti Thailand, Vietnam, dan India.
“Wajar, tapi yang paling penting manajemen tata kelola dalam menghadapi itu,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV.
Jokowi optimistis, setelah pedagang ritel mendapat pasokan beras dari Bulog, begitu juga Pasar Induk Beras Cipinang, harga beras akan stabil. Ia juga meyakini kenaikan harga beras saat ini tidak akan berdampak signifikan pada inflasi.
Baca Juga: Cari Pasokan Beras, Jokowi Lobi Presiden Bangladesh, PM Kamboja, India, Hingga China
“Inflasi masih akan terjaga di sekitar 3 persen,” ucapnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkap sudah berbicara dengan sejumlah kepala negara terkait impor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Mulai dari Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Presiden Bangladesh Moohammed Shahabuddin, PM India Narendra Modi, hingga PM China Li Qiang.
“Saya sudah ngomong dengan banyak kepala negara, tapi belum putus. Kalau barangnya ada tapi harganya enggak sambung, kan enggak ketemu,” tuturnya.
Seperti diketahui, dalam gelaran KTT ASEAN lalu Jokowi memang menggelar pertemuan bilateral dengan para kepala negara itu. Jokowi juga baru saja menghadiri KTT G20 di India.
Jokowi menegaskan, saat ini pasokan beras untuk rakyat Indonesia sudah mencukup. Ada 1,6 juta ton di gudang Bulog dan 400.000 ton beras impor yang dalam perjalanan. Sehingga totalnya ada 2 juta ton pasokan beras.
Baca Juga: Indonesia Tambah Cadangan Beras, Jokowi: Jangan Sampai Masyarakat Terdampak Kenaikan Harga
“Stok normalnya itu biasanya 1,2 juta ton, tapi kita punya 2 juta ton,” ujar Jokowi.
Pemerintah mengimpor beras karena produksi petani lokal menurun akibat kemarau dan El Nino. Beras impor itu berasal dari sejumlah negara, salah satunya dari Kamboja.
Meski pasokan beras cukup, Jokowi tetap membuka pembicaraan dengan negara produsen beras itu guna mengamankan stok beras tahun depan. Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg) Pratikno, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, serta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo.
"Ini semua negara sedang mengalami kekeringan El Nino, termasuk Indonesia, meski pun hanya beberapa provinsi, ada tujuh provinsi di kita," tuturnya.
"Oleh sebab itu, saya datang ke gudang-gudang Bulog, di sini, di Jakarta, mungkin nanti di daerah, untuk memastikan stoknya itu ada, barangnya ada, berasnya ada," tambahnya.
Sebagai informasi, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Kawasan Wisata Bromo Ditutup, Khofifah: Wisatawan Masih Bisa LIhat Pemandangan dari Seruni Point
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tak perlu khawatir. Sebab, pemerintah juga sudah membuat mekanisme bantuan pangan beras per 1 September 2023.
"Sehingga, kita tidak usah khawatir, oleh sebab itu juga mulai 1 September kemarin, saya perintahkan untuk memberikan bantuan pangan beras, bantuan beras ke masyarakat, setiap bulan kira-kira 210 ribu ton dikeluarkan oleh Bulog untuk bantuan pangan, dan ini sudah dimulai," ungkap mantan Wali Kota Solo itu.
Jokowi menegaskan, bantuan beras bagi masyarakat itu akan berlangsung hingga November 2023 mendatang.
"Stoknya kita lihat masih, nanti diteruskan lagi, sehingga masyarakat jangan sampai terdampak dari kenaikan harga beras," tegas Jokowi.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV