> >

Di Depan Pemimpin Negara ASEAN, Jokowi Sebut Kesetaraan Jadi Barang Langka di Dunia Saat Ini

Ekonomi dan bisnis | 5 September 2023, 14:41 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, saat ini banyak ketidakadilan dan konflik terjadi akibat tidak adanya kesetaraan. Padahal kesetaraan sangat diperlukan dalam kondisi masyarakat yang majemuk seperti di ASEAN. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden )

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, saat ini banyak ketidakadilan dan konflik terjadi akibat tidak adanya kesetaraan. Padahal kesetaraan sangat diperlukan dalam kondisi masyarakat yang majemuk seperti di ASEAN. 

"Kesetaraan ini yang saya lihat sudah menjadi barang langka di dunia. Banyak ketidakadilan dan konflik terjadi akibat tidak adanya kesetaraan. Tapi di ASEAN berbeda," kata Jokowi saat membuka KTT ke-43 ASEAN di JCC, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

"Kesetaraan justru menjadi value utama yang kita hormati dan kita junjung bersama dalam bingkai persatuan dan kebersamaan sehingga kapal besar ASEAN dapat terus melaju," tambahnya. 

Jokowi mengaku, akhir-akhir ini sering mendengar pertanyaan publik terkait ASEAN. Yaitu apakah ASEAN akan terpecah dan tidak bisa bersatu? Apakah kapal ASEAN mampu terus melaju?

Baca Juga: Buka KTT ASEAN, Jokowi: ASEAN Sepakat untuk Tidak Menjadi Proksi Kekuatan Manapun

"Pada momentum yang baik ini sebagai anggota keluarga dan sebagai ketua ASEAN, saya ingin menegaskan bahwa kesatuan ASEAN sampai dengan saat ini masih terpelihara dengan baik," ujarnya. 

Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan, kesatuan jangan diartikan tidak ada perbedaan pendapat. Menurutnya, sebagai negara yang memiliki beragama budaya, suku, bahasa, dan agama, bagi Indonesia, kesatuan itu adalah sebuah harmoni dalam perbedaan, termasuk di dalamnya perbedaan pendapat.

"Karena perbedaan pendapat justru menyuburkan demokrasi, justru menunjukan bahwa kita sebagai keluarga memiliki kedudukan yang setara," ucap Jokowi. 

Ia melanjutkan, dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja. Tantangan masa depan semakin berat dan mengakibatkan perebutan pengaruh oleh kekuatan besar. 

Baca Juga: Catat! Ini Daftar Rekayasa Lalu Lintas di 29 Ruas Jalan Selama KTT ASEAN ke-43 di Jakarta

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU