> >

Punya Pendapatan Rp1.332 T, Pertamina jadi Perusahaan Terbesar Versi Fortune Indonesia 100

Energi | 10 Agustus 2023, 14:00 WIB
PT Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia sekaligus satu-satunya BUMN yang masuk dalam daftar Fortune Global 500 tahun 2023. (Sumber: Kontan.co.id)

Lonjakan laba bersih itu karena pendapatan Pertamina yang juga melambung menjadi USD84,89 miliar atau sekitar Rp1.262 triliun. Naik hingga 48 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar USD57,5 miliar.

“Apa yang dicapai perusahaan merupakan buah dari kian kokohnya pondasi perusahaan pasca restrukturisasi pembentukan holding subholding. Sehingga semua lini bisnis memberikan kontribusi bagi perseroan. Pertamina pun semakin mengukuhkan diri sebagai perusahaan energi kelas dunia,” kata Nicke dalam keterangan resminya, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga: Erick Thohir Bantah Kabar Ahok Ditunjuk Jadi Bos Pertamina: Rumor di Sosmed, Masih Komisaris Utama

Nicke menambahkan, kinerja positif perusahaan tak lepas dari dukungan seluruh pemangku kepentingan termasuk pemerintah yang mendukung Pertamina untuk menjadi perusahaan kelas dunia.

“Terima kasih pula kepada seluruh perwira Pertamina yang bekerja keras dalam meningkatkan daya saing perusahaan untuk bisa berkiprah lebih baik lagi di kancah internasional,” ujarnya.

Mengutip pemberitaan Kompas.tv sebelumnya, Nicke menjelaskan jika capaian laba jumbo Pertamina bukan hanya disebabkan karena suatu kebetulan (windfall) atau pengaruh lonjakan komoditas harga minyak mentah Indonesia atau ICP. Tapi juga karena faktor kontribusi para staf dan efektifitas biaya (cost).

Baca Juga: Update Harga BBM Terbaru per 1 Agustus 2023 di Vivo, Pertamina, Shell, dan BP

“Ada yang mengatakan, oh ini kan karena pengikatan karena ICP, kalau dikatakan bahwa kurs itu tinggi, kita pernah mengalami kurs tinggi juga di beberapa tahun. Kita ICP juga pernah di atas 100, tapi pencapaian tidak demikian," jelasnya.

"Kalau kita liat yang paling memberikan kontribusi sebetulnya di cost, kalau kita lihat, persen dari biaya di tahun 2012, tahun 2014 sekitar 93-94 persen, tapi di tahun 2022 ini hanya 89 persen itu ada penghematan 4 persen sampai 5 persen," sambungnya.

Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada

Sumber : Fortune, Kompas TV


TERBARU