Kekeringan Akibat El Nino Mengancam Dari Juli-Desember, RI Siap Impor 1 Juta Ton Beras dari India
Ekonomi dan bisnis | 16 Juni 2023, 10:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Indonesia akan mengimpor beras 1 juta ton dari India. Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan, hal itu dilakukan untuk mengantisipasi dampak El Nino yang menyebabkan kekeringan panjang.
Menteri yang akrab disapa Zulhas ini menyampaikan, Indonesia dan India sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) terkait impor beras itu.
Zulhas menegaskan, impor diperlukan agar pasokan beras tercukupi meski panen petani berkurang.
"Oleh karena itu saya sudah (tandatangani) MoU nota kesepahaman dengan India 1 juta ton sewaktu-waktu bisa beli. Government to government (G to G) kita sudah pesan 1 juta ton," kata Zulhas di Jakarta, Kamis (15/6/2023) seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Kemenkes Imbau Masyarakat Waspadai El Nino yang Bisa Picu Kenaikan Kasus DBD
Ia menjelaskan, impor beras asal India merupakan kesepakatan di luar dari penugasan Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Perum Bulog untuk mengimpor beras sepanjang 2023.
Adapun Perum Bulog telah menerima penugasan dari Bapanas untuk mengimpor 2 juta ton beras sepanjang 2023.
Tapi, baik kuota impor Bulog maupun kuota impor dari India, tidak harus direalisasikan seluruhnya. Indonesia baru akan mengimpor jika pasokan dalam negeri sudah menipis.
Zulhas menambahkan, nota kesepahaman tersebut meliputi perihal harga dan ketersediaan beras India. Namun untuk waktu pembelian belum ditentukan oleh kedua negara.
Baca Juga: Hadiri Kegiatan di India, Mentan Syahrul Yasin Limpo Batal Penuhi Panggilan KPK Hari Ini
"Ini baru MoU untuk harga tetap, barang ada tapi belum kita beli. Tapi sudah ada MoU G to G, tahun ini kalau butuh bisa beli. Barangnya sudah ada," ucapnya.
Sebelumnya, Zulhas menyebut fenomena El Nino yang memicu kekeringan telah menjadi salah satu penyebab “panic buying” masyarakat terhadap air minum di Malaysia.
“Menyikapi El Nino ini, yang seperti Malaysia saja sudah rebutan air minum. Di India juga suasana panas, yang juga ada beberapa perubahan kita ikuti perkembangannya. Di China juga gitu ya,” tuturnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian juga mengingatkan pemerintah daerah agar mewaspadai fenomena El Nino sehingga pengendalian inflasi tidak terganggu.
Baca Juga: El Nino Diprakirakan Terjadi Juli hingga Akhir Tahun, BMKG Imbau Masyarakat Hemat Air
Menurut Tito, sejumlah lembaga memprediksi Indonesia bakal mengalami fenomena cuaca yang dapat mengakibatkan kekeringan dan berkurangnya sumber air bersih di beberapa wilayah itu.
Kementerian Pertanian (Kementan) juga membentuk gugus tugas dalam menghadapi El Nino yang diprediksi terjadi sekitar Juni dan semakin intens pada Agustus nanti.
”Saya meminta untuk dibentuk gugus tugas di setiap wilayah. Kita semua harus duduk bersama untuk merumuskan semuanya, dimulai dari pemetaan wilayah, konsep kelembagaan, hingga rencana aksinya,” ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Antara