Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Jadi 403,1 Dollar AS atau Rp6.026 T Per Akhir April 2023
Ekonomi dan bisnis | 15 Juni 2023, 14:02 WIBSecara tahunan, ULN swasta kembali mengalami kontraksi sebesar 4,5 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 2,8 persen (yoy).
Baca Juga: Mahfud MD Sebut Negara Punya Utang ke Jusuf Hamka: Diakui Era Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro
Erwin menerangkan, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) dan lembaga keuangan (financial corporations) masing-masing mengalami kontraksi 4,7 persen (yoy) dan 3,9 persen (yoy).
Jumlah itu lebih dalam dibandingkan dengan penurunan bulan lalu yang masing-masing tercatat 2,8 persen (yoy) dan 3,0 persen (yoy).
Dilihat dari sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; industri pengolahan; pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 78,0 persen dari total ULN swasta.
“ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,5% terhadap total ULN swasta,” ucapnya.
Baca Juga: Instruksi Jokowi, Kementerian/Lembaga Jangan Habiskan Anggaran untuk Program Absurd
Menurutnya, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. ULN Indonesia pada April 2023 juga tetap terkendali, tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,8 persen dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 30,1 persen.
“Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,6 persen dari total ULN,” pungkasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber :