Jadi Perusahaan Terbesar ke-307 di Dunia Versi Forbes, Bos BRI Beberkan Kunci Kinerjanya
Perbankan | 13 Juni 2023, 11:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Majalah ekonomi Forbes merilis daftar 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia, Forbes The Global 2000 Tahun 2023.
Mengutip situs resmi Forbes, terdapat 8 perusahaan Indonesia yang masuk daftar "Forbes The Global 2000" Tahun 2023. Secara berturut-turut perusahaan tersebut adalah BRI (307), Mandiri (418), BCA (462), Telkom (787), BNI (930), Bayan (983), Adaro (1.393), dan Garuda Indonesia (1.572).
Ribuan perusahaan tersebut dinilai berdasarkan penjualan (sales), laba (profit), aset (assets), dan nilai pasar (market value).
Adapun peringkat BRI naik dibandingkan pencapaian tahun lalu yakni peringkat 349 dunia.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan prestasi tersebut merupakan bukti bahwa pihaknya mampu menjaga kinerja positif yang berkelanjutan dengan manajemen risiko yang sangat terukur.
Baca Juga: BPR Kini Bukan Lagi Bank Perkreditan Rakyat, Namanya Ganti Jadi Begini
Ia menyampaikan, kunci kinerja BRI adalah fokus pada UMKM dan membantu mereka bertahan pascapandemi.
“Hal ini tentu menjadi prestasi bagi perseroan, di tengah ketidakpastian ekonomi global, BRI tetap mampu menjaga kinerja positif. Hal tersebut diraih BRI dengan kembali fokus pada pemberdayaan dan penyelamatan segmen UMKM di masa sulit, serta menjadi mitra strategis pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional," kata Sunarso dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/6/2023).
Dalam penilaian Forbes, BRI mencatatkan profit yang mencapai 3,45 miliar Dollar AS atau Rp51,4 triliun secara tahunan (year on year/ yoy). Selain itu, dari sisi aset BRI juga mencatatkan 119,84 miliar Dollar AS atau Rp1.865,64 triliun, tumbuh sebesar 11,18 persen yoy dari tahun sebelumnya.
Dari segi penjualan (sales) BRI telah mencatatkan angka sebesar 13,16 miliar Dollar AS atau sekira Rp195,8 triliun, dan market value BRI mencapai sebesar 53,79 miliar Dollar AS atau Rp799,2 triliun.
Baca Juga: Alasan Sri Mulyani Belum Bayar Utang ke Jusuf Hamka: Ada Nama Tutut dan Kasus BLBI
“Terbukti, melalui kinerja perseroan yang positif tersebut kami mampu mempertahankan peringkat teratas di Indonesia serta mampu naik peringkat secara internasional," ujar Sunarso.
"Ini membuktikan bahwa keberadaan perusahaan BUMN kian diapresiasi oleh dunia luar. Ke depan kami akan terus berkomitmen untuk meng-create value, baik dari aspek ekonomi maupun sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Tak hanya empat indikator tersebut, banyak faktor yang digunakan untuk melakukan pemeringkatan oleh Forbes.
Seperti ketepatan waktu pengumpulan data, kebijakan pelaporan perusahaan, kebijakan pelaporan khusus negara, dan jeda waktu antara saat perusahaan merilis data keuangannya dan ketika database Forbes mem-verifikasinya untuk pemeringkatan.
Baca Juga: Belum Sampaikan Laporan Keuangan 2022, Saham Krakatau Steel Terancam Disuspensi BEI
Secara total, perusahaan-perusahaan dalam daftar tersebut menghasilkan penjualan mencapai 50,8 triliun Dollar AS laba 4,4 triliun Dollar AS aset 231 triliun Dollar AS, dan nilai pasar 74 triliun Dollar AS.
Namun, keuntungan kumulatif, aset, dan nilai pasar yang diraih secara keseluruhan oleh ke-2000 perusahaan tersebut turun sedikit dibandingkan tahun lalu, meskipun ini adalah pertama kalinya total pendapatan melampaui 50 triliun Dollar AS.
Ada 58 negara yang diwakili oleh perusahaan publik dalam daftar tersebut. Amerika Serikat memimpin dengan 611 perusahaan dan Cina berada di urutan kedua dengan 346 perusahaan Global 2000.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber :