> >

Menhub Ungkap Kunci Industri Penerbangan Indonesia Cepat Pulih usai Pandemi Covid-19

Ekonomi dan bisnis | 31 Mei 2023, 03:05 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi menjadi salah satu pembicara dalam pertemuan Komunitas Aviasi Global/The International Civil Aviation Organization's Global Implementation Support Symposium (ICAO GISS) 2023 di Seoul, Korea Selatan, Selasa (30/5/2023). (Sumber: Antara)

SEOUL, KOMPAS.TV - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi membeberkan kunci utama industri penerbangan Indonesia dapat pulih pascapandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan dalam pertemuan The International Civil Aviation Organizations Global Implementation Support Symposium (ICAO GISS) 2023 yang berlangsung di Seoul, Korea Selatan, pada 30 Mei - 1 Juni 2023.

Sebagai informasi, ICAO GISS merupakan pertemuan komunitas penerbangan sipil global yang diinisiasi oleh ICAO bekerja sama dengan negara anggota.

Baca Juga: Setelah Lakukan Pengecekan, Menhub Laporkan Kesiapan Bandara Komodo untuk KTT ASEAN 2023

Menhub Budi sendiri berkesempatan menjadi pembicara dalam sesi diskusi bertema Tailored Funding Modalities, Collaboration and Implementation Support Programmes for Global Civil Aviation.

Dalam sesi tersebut, dia membagikan pengalaman upaya pemulihan industri penerbangan Indonesia.

Kunci tersebut merupakan adanya kebijakan mendasar yang dilakukan pemerintah Indonesia guna bertahan dalam pandemi, yakni dengan cara menyeimbangkan kebijakan antara pencegahan Covid-19 dan menjaga ekonomi tetap bergerak.

“Sebagai negara kepulauan, layanan penerbangan tidak mungkin berhenti menopang konektivitas dan keberlangsungan kegiatan masyarakat,” ujar Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas TV, Selasa (30/5/2023).

Kebijakan yang dimaksud merupakan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Dengan demikian, penyebaran Covid-19 dapat ditekan dan industri penerbangan tetap hidup.

Baca Juga: Bandara Kertajati Perdana Layani Penerbangan Haji, 2024 Layani Jemaah Haji dari Jawa Tengah

Namun demikian, Menhub Budi mengungkapkan bahwa masih ada beberapa masalah yang perlu dibenahi di industri penerbangan Indonesia pascapandemi.

Termasuk minat masyarakat yang mulai meningkat terhadap moda transportasi pesawat. Namun, minat masyarakat tidak dibarengi dengan ketersediaan armada pesawat dan fasilitas bandara yang memadai.

Untuk itu, dia membuka peluang terhadap adanya dukungan dan kolaborasi global dalam dunia penerbangan sipil, salah satunya dalam hal pendanaan.

“Kami berupaya mengintensifkan kemitraan dengan sejumlah negara. Mengingat kemampuan fiskal negara (APBN) yang terbatas, kami membuka peluang kerjasama melalui berbagai skema kerjasama pemerintah dan badan usaha,” ucap dia.

Menhub Budi juga menyebutkan kemitraan yang sudah terjalin, yakin kerja sama Angkasa Pura 2 dengan GMR India di Bandara Kualanamu, Medan. Selain itu, kerja sama kemitraan melalui konsorsium Angkasa Pura 1 Wika dan Incheon Airport di Bandara Batam.

Baca Juga: Kemenhub Siapkan KM Sinabung jadi Hotel Terapung di Labuan Bajo Dukung KTT ke 42 ASEAN - VLOG

Kerja sama kemitraan tersebut menjadi salah satu percontohan dan upaya guna mendorong investor mancanegara untuk berinvestasi di berbagai bandara besar Indonesia.

“Kami juga  mengundang kolaborasi antara airline Indonesia dengan luar negeri agar ada satu kekuatan finansial. Semoga ICAO dapat membantu mempromosikan negara-negara anggotanya,” tuturnya.

Terakhir, dia mengapresiasi aksi ICAO yang menyelenggarakan kegiatan ini sehingga percepatan pemulihan penerbangan global sebagai upaya peningkatan konektivitas antar negara dapat dilakukan.

 

 

 

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU