Kaget Surabaya Tak Masuk Daftar Smart City, Erick Thohir: Indonesia Harusnya Punya 10
Properti | 25 Mei 2023, 14:45 WIBBaca Juga: Reaksi Erick Thohir Ditanya Terkait Besar Bayaran Timnas Argentina saat Melawan Indonesia
Oleh karena itu, pembangunan Nusantara sebagai Ibu Kota Negara bisa menjadi salah satu solusi kebutuhan smart city.
“Mau tidak mau, memang pembangunan kota-kota baru berdasarkan digital economy itu tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, Presiden Jokowi membangun IKN, untuk menjawab ini. Karena penduduk Indonesia sendiri ke depan akan bertambah 30-50 juta lagi,” ucapnya.
“Nah, pertanyaannya, penduduk yang muda ini akan di mana? Apakah di Surabaya, di Medan, atau di mana? Tidak mungkin tertampung. Ya salah satunya di IKN itu, IKN diharapkan menampung 30 juta orang dalam masa periode yang cukup lama,” sambung Erick yang juga menjabat sebagai Ketua PSSI itu.
Selain itu, pembangunan kota baru juga akan meratakan penduduk dan tidak membebani kota-kota yang sudah ada.
"Kedua, tidak membebani pertumbuhan penduduk yaitu hanya di kota-kota tua yang akhirnya itu akan menimbulkan kemacetan, pengotoran udara tanpa solusi karena tidak mungkin lagi ditambah (penduduknya), overload sudah," lanjutnya.
Baca Juga: Segera Beroperasi Agustus, Tarif LRT Jabodebek Disubsidi dan Penumpang Cukup Bayar Rp15.000
Dengan membuat kota baru, teknologi terbaru lebih mudah diterapkan. Kebiasaan penduduk kota yang baik juga lebih mudah dibentuk, daripada mengubah kebiasaan di kota yang sudah ada.
"Empat solusi yang Pak Jokowi ingin jawab kenapa ada pembangunan kota baru dan Indonesia saya rasa harus punya 10 kota besar (smart city), jadi tiga kota besar saja yang masuk smart city," kata Erick.
"It's impossible a country as this big only have three cities yang hari ini masuk kategori smart city (Tidak mungkin negara sebesar ini hanya punya tiga kota yang hari ini masuk kategori kota pintar, red)," tandasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber :