> >

Gara-gara Gangguan Layanan, Erick Thohir Rombak Komisaris hingga Jajaran Direksi BSI

Perbankan | 22 Mei 2023, 23:59 WIB
Suasana acara saat peresmian Outlet BSI Prioritas di The Tower Jakarta, Rabu (12/1/2022). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan direksi dan komisaris Bank Syariah Indonesia (persero) Tbk atau BSI. 

Perombakan direksi dan komisaris BSI ini buntut dari gangguan layanan perbankan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu.

Keputusan tersebut merupakan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan pada Senin (22/5/2023).

Menurut Erick, pihaknya banyak mendengar kekecewaan dan keluhan dari masyarakat. Untuk itu, sebagai bank yang menjadi tulang punggung ekosistem ekonomi syariah, reputasi BSI harus dijaga dengan baik. 

Baca Juga: Kemenkominfo hingga OJK Minta Penjelasan BSI soal Serangan Siber dan Keamanan Data Nasabah

"Sebagai pemimpin, tentu kita harus tegas dalam mengambil keputusan. Jangan sampai merusak kepercayaan dan merugikan masyarakat," ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/5/2023).

Erick menjelaskan, dirinya selalu intens memantau setiap perkembangan yang terjadi di setiap BUMN. Tak terkecuali dengan peristiwa yang terjadi pada BSI. 

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu menilai, gangguan terhadap BSI merupakan hal yang bisa ditoleransi. 

Namun, persoalan gangguan jaringan tersebut tetap menjadi bahan evaluasi agar tidak terulang kembali. Mengingat, kejadian tersebut sangat mempengaruhi reputasi BSI.

Baca Juga: BSSN Minta BSI Jelaskan ke Publik soal Dugaan Hacker Retas Data Nasabah

"Ini jadi bahan evaluasi dan kita tak ingin terulang lagi. Mitigasi risiko penggunaan teknologi di sektor finansial harus sangat ketat," tegasnya.

Erick pun meminta jajaran direksi dan komisaris BSI yang baru dapat memperbaiki keseluruhan sistem operasional perusahaan, termasuk memperkuat sistem keamanan dan jaringan dari ancaman peretas serta meningkatkan layanan kepada nasabah. 

Ia menegaskan tidak segan untuk kembali melakukan perombakan jajaran BSI jika tidak ada perbaikan secara menyeluruh pada bank syariah pelat merah tersebut. 

"Saya sudah berpesan untuk benar-benar menjaga BSI, karena ini milik semua umat dan punya potensi besar dalam perekonomian Indonesia di masa yang akan datang," ujar Erick. 

 

Setidaknya ada tujuh pengurus BSI yang diberhentikan dengan hormat di jajaran komisaris maupun direksi. 

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI memberhentikan dengan hormat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama dan Nizar Ali sebagai Komisaris. 

Kemudian mengangkat dan menetapkan Muliaman D Hadad sebagai Komisaris Utama/Independen, Adiwarman Azwar Karim sebagai Wakil Komisaris Utama/Independen, dan Abu Rokhmad sebagai Komisaris.

Muliaman Hadad merupakan mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan periode 2012-2017 dan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2011-2012 dan periode 2006-2011.

Baca Juga: Makna Gesture 2 Jempol dan Tunjuk ke Atas Erick Thohir saat Kisruh Laga Final Indonesia Vs Thailand

Achmad Syafii sebagai Direktur Information Technology dan Tiwul Widyastuti sebagai Direktur Risk Management ikut diberhentikan dengan hormat.

Kemudian mengangkat dan menetapkan Saladin D Effendi sebagai Direktur Information Technology dan Grandhis Helmi H sebagai Direktur Risk Management.

Sebelumnya, Saladin menjabat sebagai Chief Information and Security Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 

Sementara itu, Grandhis sebelumnya menjabat sebagai Group Head Commercial Risk 1 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

 


 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU