Kepuasan Publik Terhadap Jokowi-Maruf Naik, Tapi Pengangguran Masih Jadi PR
Ekonomi dan bisnis | 22 Mei 2023, 12:25 WIBKata Mahfud, Presiden Jokowi mengendalikan langsung langkah-langkah perbaikan melalui para menteri dalam rapat yang rutin dan intensitas tinggi.
”Artinya, setiap saat Presiden memanggil menteri, lalu dinilai kinerjanya masing-masing dan memberikan laporan, apa masalahnya, kemudian menjanjikan akan mengerjakan apa di bulan berikutnya. Itu selalu dikendalikan sehingga menjadi wajar jika kepuasan terhadap kinerja pemerintahan terus meningkat,” tutur Mahfud kepada Kompas, Jumat (19/5).
Baca Juga: Terus Merugi, Toko Buku Gunung Agung Akan Tutup Seluruh Gerai Akhir 2023
Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta menilai, ada sejumlah hal yang mempengaruhi kenaikan kepuasan publik, khususnya di bidang ekonomi dan kesejahteraan sosial. Yaitu kebijakan pemerintah dalam pengendalian inflasi.
”Kepuasan naik karena kebijakan Presiden Jokowi terutama dalam mengendalikan inflasi. Pengendalian inflasi dipimpin langsung oleh Presiden, bersama-sama dengan bank sentral dan kepala daerah. Dan hasilnya, selama Ramadhan tidak ada gejolak harga yang terlalu berarti,” tutur Arif.
Namun, kepuasan di bidang penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan masih 43 persen. Artinya, pengangguran masih menjadi persoalan yang belum tuntas dan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Kata Arif, pemerintah terus mengupayakan agar setiap investasi yang masuk diarahkan dapat menciptakan banyak lapangan kerja.
Pemerintah juga berusaha menciptakan pekerjaan-pekerjaan, barang modal, dan pemeliharaan yang bersifat padat karya.
Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.id