Manajemen Adaro Buka Suara soal Aksi Pemegang Saham Tolak PLTU Batu Bara di RUPS
Ekonomi dan bisnis | 15 Mei 2023, 08:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Manajemen Adaro akhirnya buka suara tentang aksi protes dua pemegang sahamnya di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (11/5/2023).
Kedua orang itu berteriak menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara baru, sambil membentangkan spanduk penolakan.
Tim Corporate Communication PT Adaro Energy Indonesia Tbk menyatakan, Adaro adalah perusahaan publik yang berkomitmen untuk menjalankan ESG (enviromental, social, and governance).
Pihaknya beberapa waktu terakhir ini telah mengalami rangkaian insiden dalam menjalankan governance atau tata kelola sebagai perusahaan publik.
Baca Juga: Faisal Basri: Bumi, Air dan Kekayaan di dalamnya Bukan untuk Kemakmuran Haji Isam, Bakrie atau Adaro
"Saat manajemen menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 11 Mei 2023, terjadi peristiwa pembentangan spanduk dan berteriak teriak di saat pengambilan suara di mata acara rapat yang dilakukan oleh 2 orang pemegang saham dengan jumlah minimum sehingga sempat mengganggu jalannya rapat dan menimbulkan ketidaknyamanan terhadap pemegang saham lainnya," tulis Adaro dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).
"Adaro menghargai kebebasan setiap orang untuk mengemukakan pendapatnya namun sangat disayangkan bahwa pihak-pihak tersebut menyampaikan pertanyaan/pendapatnya tidak sesuai dengan tata tertib yang telah disampaikan dan juga tidak ada kaitannya dengan mata acara rapat," kata Adaro.
Pihak Adaro menjelaskan, sejalan dengan transisi menuju ekonomi hijau dengan pembangunan energi baru terbarukan yang tengah digencarkan oleh Pemerintah, Adaro berkomitmen untuk berkontribusi dengan mengembangkan kegiatan usahanya di bidang mineral hijau dan energi terbarukan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Kepala BKPM Percepat Investasi di Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME
Serta sedang melakukan penilaian atas peluang terkait ekosistem baterai, baik di hilir maupun di hulu.
Selain itu, lanjut Adaro, di hari akun media sosial instagram @adaroenergy, yang merupakan salah satu kanal penyampaian keterbukaan informasi kepada publik dan pemegang saham, telah mengalami serangan siber secara masif dan sistematis.
Sehingga sejak tanggal 13 Mei 2023 akun instagram @adaroenergy tidak dapat diakses.
"Kami berterima kasih dan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas dukungan dan perhatian yang telah diberikan oleh rekan-rekan maupun oleh masyarakat luas. Kami turut menyampaikan permohonan maaf atas tidak dapat diaksesnya akun instagram @adaroenergy," ujar Adaro.
Baca Juga: Macet 22 jam di Jambi, Pemprov Memohon Maaf dan Hentikan Aktivitas Tambang Batu Bara
"Saat ini, kami masih terus berkoordinasi pihak-pihak berwenang, agar kanal resmi perusahaan dapat kembali diakses dan sekaligus untuk menempuh langkah-langkah lebih lanjut sesuai peraturan yang berlaku," ucapnya.
Informasi mengenai Adaro masih dapat diakses oleh seluruh pemegang saham dan masyarakat melalui website resmi perusahaan www.adaro.com.
Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia, Adaro memproduksi batu bara dengan volume 52,7 juta ton pada 2021, dari target 52-54 juta ton. Pada 2022, Adaro menargetkan dapat mencapai produksi batu bara sebanyak 58 juta-60 juta ton batu bara.
Hal itu menjadikan Adaro sebagai produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber :