Pecah Rekor! Arus Kendaraan Saat Puncak Mudik 2023 Jadi yang Tertinggi di Indonesia Selama Ini
Ekonomi dan bisnis | 21 April 2023, 12:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat rekor melayani arus lalu lintas tertinggi pada periode arus mudik di Indonesia selama ini.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana mengatakan, rekor tertinggi itu terjadi pada puncak arus mudik Rabu (19/4/2023) lalu.
"Rekor pelayanan tertinggi pada musim mudik Lebaran pada H-3 atau Rabu (19/4), yakni sebanyak 163.829 kendaraan meninggalkan Jabotabek," kata Lisye dalam keterangan tertulisnya, Kamis (20/4).
Lisye menjelaskan. 163.829 kendaraan itu melintas di KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju Timur (Bandung, Cirebon, Semarang, Solo, Surabaya dan sekitarnya). Titik ini merupakan pertemuan lalu lintas kendaraan menuju arah Trans Jawa dan Cipularang.
Berdasarkan catatan Jasa Marga, angka kendaraan itu naik 201,09 persen dari lalu lintas (lalin) normal sebesar 54.412 kendaraan.
Baca Juga: Tips Atur Barang di Atap Mobil Saat Mudik Agar Seimbang dan Barang Tak Rusak
Atau meningkat 20,92 persen, jika dibandingkan dengan puncak Lebaran 2022.
Menurut Lisye, meski jumlah kendaraan yang melintas capai rekor tertinggi, kondisi lalu lintas dapat dikendalikan dengan baik.
Pasalnnya, pengaturan arus mudik tahun ini direncanakan dengan lebih baik oleh Kepolisian, Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR, serta Jasa Narga sehingga tidak terjadi kepadatan signifikan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
“Ada tiga manajemen kunci manajemen arus lalu lintas mudik tahun ini. Pertama kesiapan dari infrastruktur jalan tol yang dilakukan oleh Jasa Marga dengan penambahan satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek untuk kedua arahnya," jelas Lisye.
Kedua, penggunaan teknologi traffic counting sebagai ”decision support system” yang mendukung keputusan pimpinan puncak di kepolisian dan Jasa Marga.
Baca Juga: Jutaan Warga Muhammadiyah Salat Id Hari Ini: Jakarta, Solo, Yogya hingga Papua Berlangsung Khidmat
Teknologi itu digunakan dalam memutuskan penanganan volume lalu lintas yang jumlahnya luar biasa.
"Ketiga, koordinasi lintas sektoral yang sangat intensif dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara komprehensif,” ujar Lisye.
Ia menyampaikan, pada tahun ini Jasa Marga telah berhasil merampungkan satu lajur di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sejak H-14 Lebaran 2023.
Dari tiga lajur menjadi empat lajur di kedua arahnya, tepatnya di KM 50 s.d KM 66 sepanjang 16 kilogram arah Cikampek dan di KM 61 s.d KM 50 sepanjang 11 kilometer arah Jakarta.
Dengan pelebaran lajur dan perhitungan indikator lalu lintas melalui Traffic Counting, Jasa Marga optimistis rekayasa lalu lintas yang diberlakukan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek adalah sebatas pada contraflow.
Baca Juga: Catat! 25 Tempat Wisata di Jakarta Ini Tutup Saat Hari Lebaran
“Alhamdulillah, sejak rekayasa lalu lintas oleh kepolisian diberlakukan sejak 18 April 2023 lalu, di Jalan Tol Jakarta-Cikampek diberlakukan contraflow sebanyak dua lajur dan masih bertahan hingga saat ini," terang Lisye.
"Sedangkan untuk one way, dimulai sejak KM 72 Jalan Tol Cipali sampai KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalikangkung Jalan Tol Batang-Semarang. Pengaturan ini turut memberikan akses bagi pengguna jalan Jalan Tol Jakarta-Cikampek menuju dan dari Jalan Tol Cipularang dan Jalan Tol Padaleunyi,” lanjutnya.
Saat ini, Jasa Marga mengoperasikan total 52 unit Traffic Counting yang berfungsi sebagai indikator yang akan menjadi rekomendasi pengaturan dan rekayasa lalu lintas.
Traffic Counting ini terintegrasi langsung dengan Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC), melalui Jasamarga Integrated Digitalmap (JID).
Baca Juga: Menhub Imbau Pemudik Balik ke Jakarta 26-28 April, Jasa Marga Akan Beri Diskon Tarif Tol
Selanjutnya, diolah dan disampaikan kembali hasilnya kepada pimpinan puncak untuk pengambilan rekayasa lalu lintas.
“Informasi ini kemudian disebarkan kepada pengguna jalan untuk membantu mereka dalam merencanakan perjalanan. Di antaranya yaitu melalui Aplikasi Travoy," ucapnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber :