> >

Cara Mendapatkan Lailatul Qadar Menurut Habib Husein Ja far

Amalan | 23 April 2022, 05:15 WIB
Di program Komika Bertanya Pada Ustadznya Habib Husein Al Jafar memberi penjelasan mendapatkan malam Lailatul Qadar, bagaimana? (Sumber: Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Bagaimana sih cara mendapatkan lailatul qadar, sebuah malam istimewa yang pahalanya setara 1.000 bulan? Habib Husein Ja’far menjelaskan terkait hal ini dalam program ‘Ada Komika Bertanya pada Ustadznya’ di KOMPAS TV.

“Kita harus memesannya melalui amal-amal kita. Belum tentu juga kita mendapatkannya. Soalnya, malam lailatul qadar itu malam misterius, soal kapannya saja ini kita yang tidak tahu,” papar Habib Husein dikutip dari Youtube KOMPAS TV pada Sabtu (23/4/2022).

Lantas, kapan waktu lailatul qadar tersebut?

Habib Husein lantas menjelaskan, ada beberapa pendapat dari ulama. Ada yang berpendapat misalnya, malam lailatul qadar itu terjadi pada seluruh bulan Ramadan. Lalu ada juga yang berpendapat di malam-malam pada 10 hari terakhir di bulan suci ini.

“Yang paling kuat pendapatnya menurut ulama adalah, lailatul qadar terjadi pada 10 hari terakhir Ramadan di malam-malam ganjilnya, itu yang paling kuat,” tandasnya.

Malam ganjil itu berarti, tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29 Ramadan. Para komika pun bertanya, bagaimana sih ciri orang-orang yang mendapatkan lailatul qadar itu?

“Ada dua ciri orang yang mendapatkan lailatul qadar. Yang pertama adalah orang tersebut (yang mendapatkan lailatul qadar) merasakan damai pada dirinya dan memberikan damai kepada orang lain. Kedua, ia berubah menjadi lebih baik,” paparnya.

Baca Juga: Ciri-ciri Malam Lailatulqadar Menurut Para Ulama, Ada Fenomena Alam Ini

Yang Bisa Dilakukan untuk Mendapatkan Lailatul Qadar

Penulis buku Ada Tuhan di Hatimu tersebut lantas menjelaskan, untuk mendapatkan lailatul qadar ada beberapa petunjuk yang bisa dilakukan.

Salah satunya adalah meniru yang dilakukan oleh Nabi Muhammmad SAW sebagai sosok terbaik yang wajib ditiru.

“Diriwayatkan Sayyidah Aisyah, pertama, semua amalan ditambah. Itu yang dilakukan Nabi. Misalnya sedekah ditambah, salat sunah diperbanyak. Pokoknya ditambah."

Kedua, lanjut Habib Husein, adalah mengencangkan ikatan sabuk. Apa maksudnya?

“Mengencangkan ikatan sabuk menurut para ulama salah satunya adalah tidak menggauli pasangan. Artinya, bisa dengan memperbanyak ibadah (malam). Ketiga, membangunkan keluarganya untuk mencari lailatul qadar bersama seperti dengan ibadah berjemaah,” tambahnya.

Lantas, Habib Husein pun menjelaskan tentang petanda malam lailatul qadar.

“Petandanya, menurut Ibnu Abbas, pada pagi harinya matahari cerah, langit jadi jingga. Pada malamnya sangat tenang dan damai. Angin juga sejuk, tidak panas-dingin. Tapi bukan itu yang penting,” paparnya.

Melainkan, kata Habib Husein, apakah kita mendapatkannya apa tidak. Untuk itulah, penting untuk terus memperbaiki diri karena malam lailatul qadar itu misterius.

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU