Nuzulul Quran Tidak Hanya Diperingati 17 Ramadan
Risalah | 19 April 2022, 08:37 WIBBaca Juga: 3 Amalan Sunah Malam Nuzulul Qur’an 17 Ramadan
Sejarah Nuzulul Qur'an
Ketika menyepi di Gua Hira, dikisahkan langit seperti terbuka dan muncul malaikat Jibril yang mengajari Nabi Al-Qur’an.
“Bacalah!” kata Jibril.
“Aku tidak bisa membaca!” jawab Nabi.
Kemudian malaikat Jibril memegang dan memeluk tubuhnya hingga Aku kehabisan tenaga, lalu setelah itu melepaskanku sembari berkata, “Bacalah!”
Nabi tetap menjawab, “Aku tidak bisa membaca!”
Lantas, malaikat Jibril memegang Nabi dan merangkulkanya hingga merasa sesak. Kemudian melepaskannya, seraya berkata lagi, “Bacalah!”
Beliau tetap menjawab.“Aku tidak bisa membaca”.
Lantas, pada rangkulan ketiga itu, dengan dekapan lebih erat, lalu dilepaskan, lalu jibril berkata.
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Paling Pemurah”. (Al-‘Alaq: 1-3).
Nabi yang dikenal ummi, tidak bisa baca dan tulis, dengan izin Allah SWT mampu membaca Al-Qur’an dengan fasih.
Hingga akhirnya Al-Qur’an pun diturunkan kepada Nabi Muhammad selama bertahap dalam hidup Nabi, yakni selama 23 tahun. 10 tahun fase di Makkah dan 13 tahun di Madinah.
Peristiwa kali pertama mendapatkan wahyu itu yang dikenal sebagai Nuzulul Qur’an. Demikianlah sejarah Nuzulul Qu’ran yang tidak hanya diperingati pada 17 Ramadan. Wallahu a'lam.
Baca Juga: 3 Tradisi Unik Peringatan Nuzulul Qur’an di Indonesia
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV