> >

7 Amalan di Bulan Ramadan bagi Perempuan Haid agar Tetap Dapat Pahala

Amalan | 11 April 2022, 07:52 WIB
ilustrasi. perempuan yang sedang haid boleh melaksanakan amalan di bulan Ramadan seperti zikir.(Sumber: freepik)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perempuan yang sedang haid tetap bisa melakukan amalan di bulan Ramadan untuk mendapatkan pahala dan berkah.

Diketahui, perempuan yang sedang haid tidak boleh berpuasa, salat, dan membaca Al-Qur'an.

Perempuan yang sedang haid juga wajib mengqada puasa Ramadan, namun tidak dengan salat.

Larangan tersebut berdasarkan pertanyaan Mu'adzah juga kepada Aisyah RA: 

"Kenapa gerangan wanita yang haid mengqada puasa dan tidak mengqada salat?" 

 Aisyah menjawab, "Apakah kamu dari golongan Haruriyah? Aku (Mu'adzah) menjawab, "Aku bukan Haruriyah, namun aku hanya bertanya."

Aisyah menjawab, "Kami dahulu juga mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqada puasa dan tidak diperintahkan untuk mengqada salat," (H.R. Muslim).

Baca Juga: Batas Waktu Mandi Wajib Setelah Haid Saat Puasa Ramadan, Bolehkah Dilakukan Setelah Subuh?

Kendati demikian, masa haid tidak menghalangi perempuan untuk melakukan amalan-amalan lain di bulan Ramadan.

Berikut amalan-amalan di bulan Ramadan bagi perempuan yang haid.

1. Mendengarkan Al-Qur’an

Meskipun tidak diperkenankan membaca Al-Qur’an, perempuan yang haid tetap diperbolehkan untuk mendengarnya. Kebolehan ini didasari hadis riwayat Ibnu Majah.

Dari Aisyah Ra ia berkata “Rasulullah Saw meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid dan ia membaca Al-Qur’an”.

Dengan tetap mendengar Al-Qur’an, hatinya akan selalu terpaut pada kalam-kalam Allah dan senantiasa mendapat rahmat. Allah Swt berfirman:

Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat (QS. Al-A’raf: 204)

2. Bersedekah

Salah satu amalan di bulan Ramadan yang paling utama adalah bersedekah.

Hal itu dijelaskan dari hadis riwayat Tirmidzi, dari Anas, ia berkata: 

Rasulullah Saw ditanya “Puasa apakah yang lebih utama setelah Ramadhan? Rasulullah Saw bersabda (puasa di bulan) Sya’ban untuk mengagungkan Ramadhan, lalu sedekah apa yang paling utama? Sedekah di bulan Ramadhan” (HR. Tirmidzi)

3. Berzikir

Perempuan yang haid tetap diperbolehkan untuk berzikir. 

Dengan demikian, meskipun masa haid berlangsung, ia tetap banyak mengingat Allah SWT.

Kebolehan ini berdasarkan hadis Nabi Saw:

"Kami diperintahkan supaya menyuruh keluar para perempuan yang dipingit dalam rumah untuk keluar pada hari raya, bahkan perempuan yang sedang haid."

"Mereka mengucapkan takbir mengikuti takbirnya kaum laki-laki, dan berdoa mengikuti kaum laki-laki dengan mengharap barakah dan kesucian hari raya tersebut (HR Bukhari Muslim).

4. Membangunkan Sahur

Membangunkan dan menyiapkan makanan saat sahur juga termasuk amalan di bulan Ramadan yang bisa dilakukan perempuan yang sedang haid.

Rasulullah SAW bersabda “Setiap kebaikan adalah sedekah, dan di antara bentuk kebaikan adalah kamu berjumpa saudaramu dengan wajah yang menyenangkan, dan kamu menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik saudaramu (HR Muslim, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Ahmad)

5. Memberi Makan Orang yang Berbuka Puasa

Perempuan yang haid bisa mendapatkan pahala puasa dengan memberi makan orang yang berbuka puasa. 

Baca Juga: 3 Berkah Makan Sahur saat Puasa Ramadan Menurut Rasulullah

Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi:

Rasulullah Saw bersabda “Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala dari orang yang berpuasa itu sedikitpun.

6. Shalawat

Shalawat pada Nabi juga termasuk ibadah yang bisa dilakukan oleh perempuan yang sedang haid.

Rasulullah Saw bersabda, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku.” (HR Tirmidzi).

7. Menuntut Ilmu (Thalabul ‘Ilm)

Pada masa suci dianjurkan untuk memperbanyak membaca al-Qur’an, sedangkan di masa haid hendaknya ia membaca tafsirnya.

Perempuan yang haid juga sebaiknya banyak membaca dan mengikuti majlis ilmu terlebih di bulan Ramadan.

Sebagaimana hadis riwayat Ibnu Majah:

Dari Abdullah bin Amr, ia menceritakan bahwa suatu hari Rasulullah SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid tersebut ada dua kelompok sahabat yang sedang berkumpul.

Kelompok pertama sedang membaca al-Qur’an dan berdoa. Sementara kelompok kedua sedang belajar dan mengajar.

Rasulullah Saw pun bersabda “Mereka semua berada dalam kebaikan, yakni mereka yang membaca al-Qur’an dan berdoa kepada Allah, jika Allah berkehendak Dia akan memberi (apa yang mereka minta) dan jika Allah berkehendak Dia akan menahannya dan (kedua) mereka yang belajar dan mengajar. Sesungguhnya aku diutus sebagai seorang guru. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama kelompok yang kedua (HR Ibnu Majah).

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU