Kenapa Datangnya Malam Lailatul Qadar Dirahasiakan?
Amalan | 11 April 2022, 00:04 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Malam Lailatul Qadar merupakan salah satu keistimewaan yang dianugerahkan Allah SWT di bulan Ramadan.
Menurut Muhyiddin Ibnu Arabi dalam Ahkamul Qur'an-nya, malam Lailatul Qadar merupakan kado istimewa bagi umat Nabi Muhammad yang nilainya tidak tertandingi oleh apa pun.
Keagungan dan keutamaan malam Lailatul Qadar pun banyak dijelaskan di berbagai hadis nabi.
Terkait ketetapan kapan terjadinya malam Lailatul Qadar, terjadi banyak perbedaan pendapat.
Dilansir dari NU Online, Ibnu Hajar al-Asqalani (w. 1449 M) dalam Fathul Bari menghimpun sebanyak kurang lebih ada 45 pendapat.
Namun menurut Ibnu Hajar, pendapat yang paling unggul adalah yang mengatakan malam Lailatul Qadar terjadi pada tanggal-tanggal ganjil.
Baca Juga: Tradisi Ramadan Sambut Malam Lailatul Qadar
Sementara itu Imam Syafi'i mengatakan secara lebih spesifik bahwa tanggal 21 dan 23 Ramadan yang paling potensial menjadi datangnya malam Lailatul Qadar.
Lain lagi dengan pendapat mayoritas ulama yang mengatakan malam tanggal 27 Ramadhan. Pendapat yang terakhir ini juga didukung oleh Syekh Nidzamuddin an-Naisaburi dalam Graraib al-Qur’an wa Raghaib al-Furqan yang mengatakan malam Lailatul Qadar tiba di tanggal 27 Ramadan.
Lantas kenapa malam datangnya malam Lailatul Qadar dirahasiakan?
Menurut beberapa pendapat ulama, ada hikmah agung di balik dirahasiakannya malam Lailatul Qadar.
Syekh Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib menjelaskan, dalam beberapa hal terkait waktu memeroleh keutamaan dan balasan pahala besar dalam ibadah, sengaja Allah rahasiakan agar manusia berlomba-lomba memerolehnya.
Baca Juga: Berburu Lailatul Qadar - KALAM HATI
“Sesungguhnya Allah swt telah merahasiakan malam Lailatul Qadar karena beberapa alasan. Pertama, Allah telah merahasiakannya sebagaimana Ia rahasiakan beberapa hal. Sebagaimana Allah rahasiakan rida-Nya dalam ketaatan, sehingga manusia menyukai semua ketaatan. Merahasiakan dikabulkan doa di antara doa-doa, agar manusia bersungguh-sungguh dalam setiap doanya. Merahasiakan ismul a’dzham di antara nama-nama-Nya, agar manusia mengagungkan semua nama-Nya. Merahasiakan shalatul wustha di antara semua salat lima waktu, agar manusia menjaga semua waktu salat.”
“Merahasiakan diterimanya taubat di antara taubat-taubat, supaya manusia bersungguh-sungguh dalam setiap taubatnya. Merahasiakan kematian di dalam kehidupan, supaya manusia takut kepada Allah. Demikian pula merahasiakan malam Lailatul Qadar di antara malam-malam Ramadan, supaya manusia bersungguh-sungguh beribadah pada semua malam Ramadan.”
Penjelasan serupa juga bisa ditemui dalam Fathul Bari oleh Ibnu Hajar, bahwa malam Lailatul Qadar sengaja Allah rahasiakan agar manusia berlomba-lomba dan bersungguh-sungguh beribadah pada seluruh malam di bulan Ramadan untuk meraih malam agung itu.
Hal tersebut tentu akan berbeda jika sudah ditentukan malam tanggal sekian. Karena pasti kesungguhan ibadah seorang manusia hanya di malam itu saja.
Baca Juga: Keutamaan Malam Lailatul Qadar: Lebih Baik dari Seribu Bulan
Dalam penjelasan lain, Syekh Nidzamuddin an-Nasibasuri juga memberikan penjelasan lain dalam tafsirnya di kitab Graraib al-Qur’an wa Raghaib al-Furqan.
“Hikmah dirahasiakannya malam Lailatul Qadar di antara malam-malam bulan Ramadan adalah seperti dirahasiakannya kematian dan hari kiamat. Sehingga manusia dengan penuh suka cita menjalankan ibadah, lebih bersungguh-sungguh, tidak lalai, dan tidak bermalas-malasan.”
Itulah alasan kenapa datangnya malam Lailatul Qadar di bulan Ramadan.
Dengan begitu, umat Muslim bisa mengambil hikmah bahwa untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar harus diraih dengan beribadah secara sungguh-sungguh di setiap malam.
Baca Juga: Malam Selikuran, Lailatul Qadar dalam Tradisi Nusantara
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : NU Online