> >

Mengenal Syekh Nawawi Al-Bantani, Ulama Indonesia yang Jadi Imam Besar Masjidil Haram

Cerita | 8 April 2022, 17:19 WIB
Ilustrasi, jemaah haji mengelilingi Kabah, bangunan berbentuk kubus di Masjid Al Haram. Ulama di Indonesia, Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani pernah jadi imam besar di Masjidil Haram (Sumber: AP/STR)

Di usianya yang belum genap lima belas tahun, beliau telah mengajar banyak orang, sampai kemudian ia mencari tempat di pinggir pantai agar lebih leluasa mengajar murid-muridnya yang kian hari bertambah banyak. Baru, setelah usianya mencapai lima belas tahun, Syekh Muhammad Nawawi menunaikan haji dan kemudian berguru kepada sejumlah ulama masyhur di Mekah.

Syaikh Nawawi menikah dengan Nyai Nasimah, gadis asal Tanara, Serang. Beliau dikaruniai 3 orang anak bernama Nafisah, Maryam, Rubi'ah. Sang istri wafat mendahului dia.

Pengabdian Syekh Nawawi

Setelah tiga tahun bermukim di Mekah, beliau pulang ke Banten sekitar tahun 1828 Masehi. Sampai di tanah air dia menyaksikan praktik-praktik ketidakadilan, kesewenang-wenangan, dan penindasan yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda terhadap rakyat.

Sebagai intelektual yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran, jiwa jihadnya pun berkobar.

Beliau melakukan dakwah keliling Banten mengobarkan perlawanan terhadap penjajah. Sampai akhirnya, pemerintah Belanda membatasi gara-geriknya dengan dilarang berkhutbah di masjid-masjid.

Bahkan dia dituduh sebagai pengikut Pangeran Diponegoro yang ketika itu sedang mengobarkan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Akhirnya, ia kembali ke Mekah setelah ada tekanan pengusiran dari Belanda, tepat ketika puncak terjadinya Perlawanan Pangeran Diponegoro pada tahun 1830.

Baca juga: Esensi Tidur di Bulan Puasa Menurut Imam Al Ghazali

Menjadi Imam masjidil Haram

Begitu sampai di Mekah, beliau segera kembali memperdalam ilmu agama kepada guru-gurunya.

Namanya mulai masyhur ketika menetap di Syi'ib 'Ali, Mekah. Dia mengajar di halaman rumahnya. Mula-mula muridnya cuma puluhan, tetapi semakin lama jumlahnya kian banyak. Mereka datang dari berbagai penjuru dunia.

Puncak kemasyhurannya, ketika beliau ditunjuk sebagai Imam Masjidil Haram, menggantikan Syaikh Achmad Khotib Al-Syambasi atau Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. Tidak hanya di kota Mekah dan Madinah saja dia dikenal, bahkan di negeri Suriah, Mesir, Turki, hingga Hindustan namanya begitu masyhur.

Syekh Nawawi meninggal di Mekah pada 1897. Beliau adalah guru ulama-ulama pesantren di Indonesia.

Penulis : Baitur Rohman Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU