> >

Tabuh Beduk Blandrangan Sehari Sebelum Ramadan, Apakah Tradisi Peninggalan Sunan Kudus?

Tradisi | 3 April 2022, 09:53 WIB
Tabuh beduk yang ada di Masjid Menara Kudus merupakan salah satu tradisi turun temurun masyarakat setempat untuk menyambut bulan suci Ramadan. (Sumber: Pemprov Jateng)

KUDUS, KOMPAS.TV – Tabuh beduk yang ada di Masjid Menara Kudus merupakan salah satu tradisi turun temurun masyarakat setempat untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Pada tahun ini, tabuh beduk yang dikenal dengan tradisi Tabuh Beduk Blandrangan ini dilakukan pada Sabtu (2/4/2022) sore.

Irama tetabuhan mengiringi lantunan selawat itu, terdengar merdu tanpa menggunakan pengeras suara.

Mengutip keterangan tertulis Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sejumlah warga antusias menyaksikan tradisi turun temurun tersebut.

Baca Juga: Intip Suasana Arab Saudi di Hari Pertama Ramadan 1443 H: Masjid Nabawi Dipenuhi Jemaah Salat Tarawih

Tak sedikit dari mereka yang mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel pribadi.

Ketua Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) Kabupaten Kudus, EM Najib Hasan menuturkan, Tabuh Beduk Blandrangan itu sudah ada sejak lama.

Tradisi itu dilaksanakan sebagai tanda bahwa keesokan harinya sudah pasti datang bulan Ramadan.

Namun, pada perkembangannya tradisi dikemas lebih menarik.

Seperti ziarah ke makam Sunan Kudus dan makan kuliner bersama. Di lokasi telah tersedia makanan khas seperti soto, puli kotokan, pecel menitran, dan intip ketan.

“Nah, cuma sekian lama hanya nabuh beduk saja. Baru beberapa tahun lalu mulai didokumentasikan dan dikemas lebih menarik lagi.”

“Sekarang ada ziarah bareng, dan makan kuliner khas bareng, biar nampak indah. Ini menjadi pestanya warga kauman (sekitar),” ujarnya.

Menurut Najib, Menara Kudus memang berfungsi untuk mengumandangkan adzan, serta mengumumkan agenda penting keagamaan, seperti datangnya Ramadan.

“Saya tidak berani memastikan apakah ini tradisi dari Sunan Kudus atau tidak. Tapi memang saya kecil sudah ada, sudah ada sejak zaman kuno.”

Baca Juga: Catat, Ini 10 Hal yang Bikin Puasa Ramadan Batal, Telan Ludah Termasuk?

“Yang namanya menara itu dari awal untuk melantunkan azan, dan mengumumkan agenda penting keagamaan, seperti awal puasa,” terangnya.

Diaa menambahkan, tradisi Tabuh Beduk Blandrangan berbeda dengan Dhandhangan.

Pada tradisi Dhandhangan, maasyarakat berinisiatif menunggu waktu dimulainya bulan puasa. Mereka menjajakan suvenir dan berbagai barang, serta makanan khas Ramadan.

“Berbeda, kalau Dhandhangan itu inisiatif masyarakat untuk menunggu datangnya bulan Ramadan dengan ramai menjual suvenir.”

“Tapi kalau Tabuh Beduk Blandrangan itu sebagai tanda masuknya awal Ramadan. Sehingga, Blandrangan itu bisa dilakukan jika awal puasa sudah dipastikan besoknya,” tandasnya.

Tidak ada yang tahu persis sejak kapan tradisi tabuh beduk dimulai. Namun diyakini kebiasaan itu dilakukan sejak para leluhur secara turun-temurun.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU