Jelang Ramadan, Usia Berapa Baiknya Anak Kecil Diajarkan Puasa?
Panduan | 29 Maret 2022, 13:42 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang Ramadan 1443 H tiba, beberapa orang tua mungkin banyak yang bertanya, umur berapa sih anak kecil baiknya diajarkan berpuasa? Apa tidak memberatkan jika anak diajarkan puasa?
Dosen Agama Islam Universitas Indonesia (UI) Depok, Alhafiz Kurniawan, menjelaskan bahwa mengajari anak kecil untuk berpuasa berguna untuk melatih anak, sekaligus sebagai upaya mengenalkan ajaran Islam.
Terkait umur, pengasuh Pengajian Tafsir Jalalain di Masjid Pondok Pinang, Jakarta Selatan itu menyebut, pada umur 7 atau 8 tahun anak sudah mulai bisa diajak untuk ikut berpuasa Ramadan.
“Saya kira, Kelas SD sudah bisa diajarkan berpuasa. Umur 7-8 tahun. Tentu saja tahapnya masih perkenalan, boleh puasa penuh seharian atau puasa tengah hari,” tambahnya.
Ia lantas menjelaskan, untuk tahapan tersebut, anak kecil bisa diajarkan untuk 'merasakan' bagaimana puasa dan bulan istimewa Ramadan.
Anak kecil bisa diikutikan untuk latihan berpuasa, bisa beberapa hari saja atau jika mampu sebulan tentu lebih baik. Tapi hal ini menurutnya harus dilihat dulu kesiapan anak tersebut.
"Dan boleh juga puasa sebulan penuh atau puasa beberapa hari saja dalam sebulan," paparnya.
Selain itu, penting untuk mengajarkan tentang puasa sebagai kewajiban. Termasuk diajarkan syarat-syarat orang berpuasa seperti orang yang itu beragama Islam, harus sudah baligh (cukup umur), dalam keadaan suci dan semacamnya.
Cara mengajarkannya pun harus dengan perlahan-lahan, kata Alhafiz, agar anak menganggap Ramadan sebagai pengalaman yang menyenangkan, bukan sebaliknya.
"Tentu mengenalkan mereka kedudukan puasa sebagai kewajiban bagi yang mampu dan memenuhi syarat, ini juga penting diajarkan kepada anak-anak," tambahnya.
Baca Juga: Ramadan 2022: Begini Definisi, Dalil dan Keutamaan Puasa
Momen Penting Merasakan Momen Puasa Ramadan
Saat Ramadan tiba, salah satu faktor penting menurut Alhafiz yang tidak boleh luput adalah mengajarkan anak untuk mengalami perasaan bahagia dalam menyambut dan mengalami momen di Ramadan.
Selain itu, bisa juga diajarkan untuk mengenalkan hal-hal prinsip dalam Islam, khususnya dalam Ramadan.
"Dalam momentum ini, pembelajaran Ramadan penting banget mengenalkan larangan puasa seperti memfitnah, mengunjing, berbohong, larangan membenci sesama dan lain sebagainya," paparnya.
Alhafiz lantas menjelaskan, orang tua juga menjelaskan tentang puasa bukan sekadar untuk tidak makan-minum. Tapi juga pelajaran tentang larangan berbuat keburukan.
"Karena itu emang ada larangannya di hadis, puasa bukan sekadar menahan haus dan lapar tetapi juga menahan nafsu bicara kasar dan lain sebagainya," tambahnya
Menurut Alhafiz, momentum Ramadan bisa jadi momen untuk mendekatkan diri dengan anak-anak, lewat cara-cara yang sederhana seperti bukan puasa bersama, sahur bersama maupun salat bersama.
Hal-hal sederhana itu nantinya akan membuat si anak memahami, puasa bukan sekadar menahan haus-lapar, tapi juga momen untuk bersama keluarga.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV