> >

Kenapa Penderita Asam Lambung Tak Boleh Tidur Setelah Sahur? Berikut Alasan dan Solusinya

Kesehatan | 27 Maret 2022, 14:18 WIB

Ilustrasi. Rasa kantuk setelah sahur merupakan rintangan berat bagi kebanyakn orang, tak terkecuali penderita asam lambung yang sangat disarankan agar tidak tidur lagi pada waktu-waktu tersebut.(Sumber: Shutterstock/PopTika)

SOLO, KOMPAS.TV - Menjadi catatan bagi penderita asam lambung untuk tidak membiasakan diri tidur setelah sahur saat bulan Ramadan nanti.

Alasannya, karena kebiasaan itu dapat membuat asam lambung naik hingga ke kerongkongan dan memicu gangguan kesehatan yang lain seperti GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease.

Dokter gastroenterologi di Mayapada Hospital, Kaka Renaldi, pun memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa penderita asam lambung itu juga memiliki kendala dalam proses pengosongan lambung.

Jika orang normal perlu 2-3 jam untuk mengosongkan makanan di lambung dan menurunkannya ke usus halus, maka penderita asam lambung dan GERD butuh waktu lebih lama.

Baca Juga: Apakah Puasa Memperparah Penyakit Asam Lambung? Begini Tips dari Ahli

"Jadi, bagi pasien asam lambung dan GERD, sangat saya anjurkan untuk tidak tidur sehabis sahur," kata Kaka, dikutip dari Kompas.com, Minggu (27/3/222).

Melansir Sleep Foundation, kebiasaan tidur setelah makan juga dapat menghambat penurunan asam lambung, mengingat gaya gravitasi tak akan bekerja optimal saat tubuh dalam posisi berbaring.

Selain itu, kondisi tidur pun bisa memengaruhi produksi air liur yang memiliki fungsi menetralkan asam lambung.

Dengan demikian, menurut serangkain penjelasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kebiasaan tidur setelah makan atau sahur itu tidak baik terutama bagi penderita asam lambung.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas.com/Sleep Foundation


TERBARU