Mengenang Safari Ramadan Gaya Harmoko yang Banyak Ditiru Para Politikus Masa Kini
Tradisi | 4 Mei 2021, 04:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Seandainya tak ada pandemi Covid-19, niscaya safari ramadan adalah agenda utama yang banyak dilakukan oleh para politikus saat ini. Mereka akan mendatangi sesama partai politik atau turun menemui konstituen.
Gaya safari ramadan dinilai efektif meriah dukungan sekaligus meningkatkan citra parpol. Adalah Menteri Penerangan Harmoko yang menjabat pada 1983-1997, yang pertama kali mengadakan acara ini.
Kegiatan ini semakin intens ketika Harmoko dipercaya menjadi Ketua Umum Golkar pada 1993–1998. Safari ramadan bisanya dilaksanakan selama 10 sampai 14 hari setiap bulan Ramadan dengan berkunjung ke sejumlah daerah.
Baca Juga: Safari Ramadan ke Kalsel, AHY Beri Dukungan Moril Dua Calon Kepala Daerah Usungannya di PSU Kalsel
Saking seringnya kegiatan ini dilakukan, Kementerian Penerangan sampai menerbitkannya dalam bentuk buku berjudul Kunjungan Kerja Menteri Penerangan RI Safari Ramadhan dan Safari Ramadhan Menteri Penerangan.
Setiap kali berkeliling daerah, Harmoko akan datang ke Pondok Pesantren, bertemu tokoh masyarakat dan kepala daerah. Di sana, Harmoko akan memberikan ceramah agama yang disisipi pesan-pesan pembangunan.
Tak lupa ada juga pemberian gelar atau baju adat buat Harmoko. Di Sumatera, misalnya, dia pernah mendapatkan galar Buya Haji Ahmad Harmoko. Sementara di Ponpes AC/DC Wathoniyah Islamiyah Karanganyar, Kebumen, Jawa Tengah Harmoko dikukuhkan sebagai santri dengan nomor induk 532.
Dalam salah satu buku Safari Ramadhan Menteri Penerangan 1984-1989 disebutkan pesan Harmoko, "Semangat ramadan ternyata sejalan dengan semangat efisien yang sedang digalakan: prihatin, sederhana, hemat dan tepat guna."
Setiap kali Harmoko datang dia akan disambut masyarakat dan Ormas KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) dan AMPI (Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia) yang meneriakkan "Hidup Harmoko" baik saat tiba maupun meninggalkan lokasi.
Baca Juga: Safari Ramadan Polres Sukabumi Kota Dengan Pelatihan Membatik
Safari ramadan dinilai berhasil membuat Golkar unggul dalam beberapa kali pemilu dan meningkatkan pamor pemerintah serta pamor Harmoko sendiri.
Setelah rezim Orde Baru tumbang, rupanya kegiatan safari Ramadan tidak berhenti. Hampir semua partai politik meneruskan tradisi Harmoko ini. Baru-baru ini, misalnya, Partai Demokrat berkunjung ke sejumlah daerah.
Bahkan PDIP yang sering alergi dengan Orde Baru pun melakukan safari ramadan, misalnya, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Pesawaran Lampung yang silaturahmi bersama pengurus partai tingkat kecamatan hingga tingkat desa yang ada di sebelas kecamatan, akhir April lalu.
Sementara NasDem Jawa Timur menggelar silaturrahmi ke Ponpes Tebuireng, Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Kamis, 29 April 2021 silam.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan safari Ramadan yang dilakukan dibeberapa Kabupaten di Jawa Timur.
Safari Ramadan kini tak identik dengan Harmoko, namun dengan partai politik dalam meraup dukungan masyarat yang tengah berpuasa.
Penulis : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV