Mau Dapat Berkah Puasa, Yuk Tahan Diri dari Tiga Hal Ini Selama Ramadan
Amalan | 27 April 2021, 20:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bulan Ramadan merupakan bulan yang mengharuskan umat Islam untuk menahan lapar, haus dan hawa nafsu dengan berpuasa.
Namun tidak hanya itu, Imam Ibnu Rajab al-Hanbali mengatakan bahwa Ramadan merupakan bulan kesabaran dan puasa adalah bagian dari pelatihan kesabaran.
Jika menilik dari esensi, sejatinya pada bulan puasa, umat muslim dianjurkan untuk hidup sederhana tanpa terlalu menghamburkan harta.
Hal ini karena dengan berpuasa, kita akan tahu bagaimana rasanya orang fakir dan miskin ketika kelaparan dan kehausan.
Sehingga, pada hari kemenangan, bagi yang memiliki rezeki berlebih bisa membaginya dengan mereka yang tidak mampu.
Baca Juga: Jangan Bilang Ah Kepada Orang Tua
Dalam hal ini, bersabar adalah kunci utama. Seperti dalam hadits riwayat Imam Ibnu Rajab al-Hanbali:
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas” (Imam Ibnu Rajab al-Hanbali)
Menurut Imam Majduddin Muhammad al-Fairuzzabadi dalam Kitab Bashâ’ir Dzawî al-Tamyîz fî Lathâif al-Kitâb al-‘Azîz, untuk melakukan sabar secara sempurna harus menahan dari tiga perkara ini.
Baca Juga: Makan Sahur dengan Mi Instan, Apa Efeknya Bagi Tubuh?
1. Menahan diri dari ketidaksabaran (cemas) dan ketidakpuasaan
Ketidakpuasan merupakan buah dari hawa nafsu yang tidak pernah dibendung. Seringkali kita merasa tidak pernah puas dengan apa yang sudah dimiliki sehingga lupa akan nikmat yang sudah di karuniai oleh Allah SWT.
Oleh karena itu menahan lapar dan haus karena menaati perintah Allah merupakan persiapan diri untuk merasakan kesusahannya dan dapat mempertajam kesabaran.
2. Menahan lisan dari mengeluh (komplain)
Tidak hanya menahan haus dan lapar, di bulan puasa, lisan juga berperan penting dalam menentukan apakah puasa seseorang diterima atau tidak.
Lisan yang selalu menggunjing dan membicarakan keburukan orang lain tanpa introspeksi juga merupakan hal yang bertentangan dengan kesabaran.
3. Menahan (seluruh) anggota tubuh dari mengacau
Apabila kedua hal di atas tidak dihindari, maka di titik tertentu akan mendorong anggota tubuh untuk melakukan kekacauan yang pada akhirnya akan membatalkan puasa.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV