Jangan Sampai Terlewat, Ini Waktu Mustajab untuk Berdoa di Hari Jumat
Amalan | 16 April 2021, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi umat Islam, hari Jumat merupakan hari yang istimewa di mana pada hari tersebut merupakan hari yang paling mustajab untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ada beberapa amalan yang bisa diamalkan di hari Jumat, seperti berselawat, membaca surat Al-Kahfi, hingga berdoa.
Berdoa pada hari Jumat merupakan anjuran dari Rasulullah Saw, di mana Allah akan mengabulkan permintaan hambanya.
Baca Juga: Sedang Haid? Ini 5 Amalan Berpahala Besar yang Bisa Dilakukan di Bulan Ramadan
Namun, dalam waktu 24 jam di hari Jumat, terdapat satu waktu mustajab yang disebut dengan saatul ijabah.
Sebuah hadis riwayat Bukhari dari Abu Hurairah ra yang artinya, "Dari Abi Hurairah ra bahwasanya Rasulullah Saw menyebut hari Jumat kemudian berkata perihal Jumat, 'Pada hari itu terdapat waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya dalam keadaan beribadah seraya ia meminta kepada Allah sesuatu hajat, kecuali Allah mengabulkan permintaannya.' Rasulullah Saw memberi isyarat dengan tangannya bahwa waktu tersebut sangat sebentar," (HR al-Bukhari).
Baca Juga: 7 Amalan Sunnah yang Berkahnya Dahsyat saat Dikerjakan di Bulan Ramadan
Lantas, kapankah waktu yang dimaksud Rasulullah?
Menurut pendapat dari mayoritas ulama Syafii, waktu mustajab untuk berdoa di hari Jumat adalah mulai saat duduknya khatib di mimbar khutbah hingga salamnya imam salat Jumat.
Pendapat ini diperkuat dengan haris riwayat Abu Dawud, yang artinya:
"Waktu ijabah adalah waktu di antara duduknya imam sampai selesainya salat Jumat," (HR Abu Dawud).
Baca Juga: Ini Amalan Lailatul Qadar Sesuai Teladan Rasul yang Bisa Kita Ikuti
Untuk diperhatikan, pada waktu tersebut umat tidak diperbolehkan untuk berbicara, termasuk melantangkan doa dengan suara yang keras. Jika hal tersebut dilakukan saat khutbah, maka dapat menghilangkan pahala Jumat.
Untuk menyiasatinya, berdoalah di dalam hati dengan bersungguh-sungguh.
Wallahu a'lam.
Artikel karya M Alvin Nur Choironu ini merupakan kolaborasi dengan Islami.co. Untuk melihat tulisan asli, silakan klik tautan berikut ini.
Penulis : Fiqih-Rahmawati
Sumber : Kompas TV