Suasana Bulan Suci Ramadan di Xinjiang China
Cerita | 15 April 2021, 20:36 WIBURIMQI, KOMPAS.TV - Dengan penampakan bulan baru di atas Makkah pada malam tanggal 13 April, bulan suci Ramadan dimulai bagi umat Islam di seluruh dunia pada Selasa lalu, tak terkecuali di Xinjiang, China.
Di Daerah Otonomi Xinjiang Uyghur, barat laut China, umat Muslim mulai menjalankan ibadah bulan suci Ramadan pada Selasa (13/4/2021) dengan mematuhi protokol kesehatan Covid-19.
Sekitar 300 umat muslim mengunjungi Masjid Ak di ibu kota daerah, Urimqi untuk menjalankan ibadah.
Melansir dari Xinhua, demi menjaga tempat ibadah steril dari berbagai virus, masjid tersebut didesinfeksi sebanyak tiga kali sehari.
Para jamaah yang datang juga diukur suhu tubuhnya sebelum memasuki masjid.
Baca Juga: Banjir Terjang Xinjiang, China, 21 Pekerja Terjebak di Tambang
Mereka juga disarankan untuk menjaga jarak sosial dengan jarak minimal 1-2 meter saat beribadah.
Meski dalam protokol kesehatan ketat, pihak masjid juga tetap memberikan takjil untuk para jamaah.
Buah, teh panas, dan naan disediakan untuk buka puasa bersama usai salat Magrib.
Tak hanya di Xinjiang, Ramadan juga dirayakan oleh komunitas Muslim lainnya di beberapa kota lainnya di China termasuk di Beijing, Gansu, dan Ningxia.
Xinjiang memang dikenal dengan daerah yang banyak umat muslimnya.
Baca Juga: Gunakan Teknologi 5G, Pasien di Xinjiang China Jalani Operasi Mata Jarak Jauh
Daerah ini berbatasan dengan Daerah Otonomi Tibet di sebelah selatan dan Provinsi Qinghai serta Gansu di tenggara.
Xinjiang juga berbatasan dengan Mongolia di sebelah timur, Rusia di utara, serta Kazakhstan, Kirgizstan, Tajikistan, Afganistan dan Kashmir di barat.
Maka tidak heran, penduduk asli Xinjiang berasal dari ras-ras Turki yang beragama Islam, terutama suku Uighur (45,21%) dan suku Kazakh (6,74%).
Selain itu, di Xinjiang juga terdapat suku Han, yang berjumlah sekitar 40,58% menurut sensus pada tahun 2000.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV