4 Kampung Islam di Bali Ini jadi Bukti Umat Beragama di NKRI Menjunjung Tinggi Toleransi
Risalah | 15 April 2021, 14:58 WIBDENPANSAR, KOMPAS.TV - Sebagai wilayah dengan mayoritas masyarakatnya memeluk agama Hindu, Bali sama sekali tak menutup diri terhadap umat dari agama lain.
Misalnya saja bagi umat muslim, yang mana di Bali dapat ditemukan beberapa daerah yang dikenal sebagai kampung Islam.
Kemunculan kampung-kampung ini menjadi bukti bahwa masyarakat beragama Hindu dan Islam di Bali dapat hidup berdampingan satu sama lain.
Saat Idul Fitri, pecalang atau petugas keamanan lokal Bali akan ikut membantu menjaga tertibnya salat Ied.
Sementara setelah Nyepi, umat muslim biasanya mengantarkan makanan sebagai ungkapan berbahagia.
Berikut empat kampung Islam--merujuk pada agama yang dianut sebagain besar warga kampungnya, di Bali, seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Agama.
1. Kampung Gelgel, Klungkung
Kampung Gelgel merupakan kampung yang dipercaya sebagai tempat awal mula perkembangan agama Islam di Pulau Dewata
Disebut juga sebagai kampung Islam tertua di Bali, Desa Gelgel terletak di Kabupaten Klungkung atau sekitar 60 kilometer arah timur Denpasar.
Di kampung ini pula terdapat masjid yang menjadi saksi bisu munculnya agama Islam di Bali, yakni Masjid Nurul Huda.
Dengan penduduk pertama kampung ini adalah pasukan Majapahit beragama Islam yang mengantar pulang Raja Gelgel, Ketut Dalem Klesir.
Salah satu keunikan Kampung Gelgel adalah terdapat aturan bahwa kepala desa hanya boleh dijabat oleh orang yang beragama Islam.
2. Kampung Loloan, Jembrana
Berjarak kurang lebih 90 kilometer dari kota Denpasar, Kampung Loloan dikenal sebagai wilayah dengan masyarakat muslim terbesar di Bali.
Keberadaan Kampung Loloan tidak bisa dilepaskan dari kedatangan prajurit Bugis sekitar empat abad yang lalu.
Orang-orang Bugis ini dapat menempati daerah Loloan atas izin penguasa Jembrana yang beragama Hindu, I Gusti Arya Pancoran.
Selain itu, ada ikut andil juga dari ulama Melayu, Buyut Lebai, dalam membantu penyebaran agama Islam di daerah ini.
Alhasil penggunaan bahasa Bugis dan Melayu di Kampung Loloan pun masih lestari hingga saat ini.
3. Kampung Pegayaman, Buleleng
Kampung Pegayaman merupakan kampung Islam yang penghuninya banyak dari keturunan prajurit Bugis dan masih melestarikan kebudayaan setempat, seperti subak dan banjar
Perbedaannya hanya pada keberadaan rumah ibadah, yang mana pura kemudian diganti dengan masjid.
Orang-orang di kampung ini pun memiliki perpaduan nama Islam dan Bali, seperti Ketut Abdul Karim, Nyoman Abdurrahman, dan lain sebagainya.
Saat bulan Ramadan tiba, masyarakat Kampung Pegayaman biasa melaksanakan salat Tarawih sekitar pukul sepuluh malam, supaya para wanita bisa mengurus rumahnya terlebih dahulu.
4. Kampung Kecicang Islam, Karangasem
Kampung ini diberi nama 'kecicang' karena terdapat bunga kecicang yang berwarna putih dan banyak dimasak oleh masyarakat setempat.
Di Kecicang Islam terdapat Masjid Baiturrahman yang telah berdiri sejak akhir abad ke-17 dan menjadi bukti peninggalan Islam.
Uniknya lagi, kampung ini memiliki Tari Rudat yang merupakan akulturasi budaya Bali di Kecicang Islam dengan Timur Tengah.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Eddward-S-Kennedy
Sumber : Kompas TV