> >

Menghatamkan Al-Qur'an di Bulan Ramadan Dianjurkan, Tapi yang Terpenting Memahami dan Menghayatinya

Amalan | 15 April 2021, 13:11 WIB
Menurut jumhur ulama, orang yang hadats -termasuk wanita haid atau orang junub- boleh menyentuh kitab tafsir, membawanya, atau mempelajarinya. Meskipun di sana terdapat ayat-ayat Al-Quran. Mereka mengatakan, karena sasaran kitab tafsir adalah makna Al-Quran, bukan untuk membaca Al-Quran. Sehingga tidak berlaku aturan Al-Quran. (Sumber: Agung Pribadi)

JAKARTA, KOMPASTV - Saat ini, seluruh umat Islam tengah menjalani ibadah puasa Ramadan 1442 H. Banyak sekali ibadah yang dianjurkan untuk diamalkan di bulan Ramadan, salah satunya menghatamkan Al-Qur'an.

Sebagaimana hadis Nabi Muhammada Saw yang diriwayatkan Tirmidzi berikut;

Siapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut. Satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya. Dan aku tidak mengatakan “Alif Laam Miim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, No. 6469)

Namun, meski menghatamkan Al-Qur'an di bulan ramadan sangat dianjurkan, tapi yang terpenting adalah memahami dan menghayati kandungannya.

Kepala Unit Percetakan Al-Qur’an, Ditjen Bimas Islam Kemenag Jamaluddin M. Marki menyebutkan bahwa membaca Al-Qur'an adalah amalan ibdah utama, namun ada batasan yang perlu diperhatikan saat menghatamkannya.

Baca Juga: Waspada! Pelaku Curanmor Beraksi di Siang Hari Bulan Ramadan

Ia mengatakan, Rasulullah Saw melarang untuk mengkhatamkan Al-Qur’an dalam durasi waktu yang terlalu cepat sehingga terburu-buru saat membacanya.

Jamal merujuk pada sebuah hadits dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah Saw., beliau berkata, “Puasalah tiga hari dalam satu bulan.” Aku berkata, “Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah.” Namun beliau tetap melarang, hingga akhirnya beliau mengatakan, “Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan.” Aku berkata, “Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?” Beliau terus malarang hingga batas tiga hari. (HR. Bukhari)

“Mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari, ditakutkan pembacanya tidak bisa memahami dan menghayati kandungan dari Al-Qur’an,” kata Jamal seperti dikutip dari kemenag.go.id, (15/4/2021).

Baca Juga: Pasokan Elpiji Bersubsidi di Jember Aman Selama Ramadan

Penulis : Hedi Basri Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU