Muhammadiyah Mulai Salat Tarawih Malam Ini, Rakaatnya 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1, Kamu Pilih Mana?
Panduan | 12 April 2021, 07:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Muhammadiyah mulai melakukan Salat Tarawih pada Senin (12/4/2021) malam nanti. Salat Tarawih sendiri merupakan salah satu ibadah yang paling khas saat Ramadhan selain dari ibadah puasa yang dilakukan.
Berbeda dengan ibadah puasa, ibadah tarawih membuka berbagai perbedaan cara (kaifiyah) di antara berbagai golongan umat Islam yang ada.
Lantas, bagaimana pelaksanaan ibadah tarawih menurut Muhammadiyah?
Baca Juga: Hayo, Siapa yang Masih Punya Utang Puasa Ramadhan? Begini Ketentuan Waktu Membayarnya
Di Muhammadiyah setidaknya ada dua cara Salat Tarawih. Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah Agus Tri Sundani menjelaskan bahwa pada prinsipnya Salat Tarawih sama halnya dengan salat malam sehingga umat Islam wajib berlapang dada dengan perbedaan cara yang ada.
Imam mazhab seperti Imam Syafi’i, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hambal misalnya melakukan salat tarawih dengan 20 rakaat dengan satu witir.
Sementara itu Imam Malik melakukan 36 rakaat dengan ditutup salat witir.
Menurut Agus, beberapa ulama atsar dan sahabat Nabi bahkan ada yang tidak membatasi jumlah rakaat Salat Tarawih.
“Salat Tarawih itu kan disebut sebagai salat lail (salat malam), atau kalau bangun tidur disebut sebagai salat tahajud, kalau dilaksanakan di bulan Ramadhan disebut dengan tarawih karena ada jeda istirahatnya,” terang Agus seperti dikutip dari laman muhammdiyah.or.id, Senin (12/4/2021).
Muhammadiyah menurut Agus memilih mengikuti tata cara yang dilakukan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasalam yakni Salat Tarawih dengan dua macam pilihan caranya yakni:
Baca Juga: Mulai dari Kemenag, Muhammadiyah dan NU, Berikut Link Cara Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 2021
Tarawih 4-4-3
Pilihan pertama, Muhammadiyah menggunakan formasi 4-4-3 berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibunda ‘Aisyah radhiallahu ‘anha yang berbunyi,
“Nabi Shalallahu ‘alaihi wasalam tidak pernah melakukan salat sunah pada Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian, beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat lagi tiga rakaat (witir).”
“Rakaat pertama witir baca Surat Al-A’la, rakaat kedua Al-Kafirun, dan rakaat ketiga baca Al-Ikhlas. Atau bisa tiga qul itu (Al Ikhlas, Al Falaq, An-Nas),” jelas Agus.
Tarawih 2-2-2-2-2-1
Sedangkan pilihan kedua, Muhammadiyah menurut Agus memakai formasi 2-2-2-2-2 ditambah satu witir berdasarkan hadis riwayat Muslim dari sahabat Ibn Abbas yang berbunyi,
Baca Juga: Muhammadiyah Keluarkan Jadwal Puasa Ramadhan 1442 H Seluruh Provinsi di Indonesia, Ini Daftarnya
“Aku berdiri di samping Rasulullah, kemudian Rasulullah meletakkan tangan kanannya di kepalaku dan dipegangnya telinga kananku dan ditelitinya, lalu Rasulullah salat dua rakaat kemudian dua rakaat lagi, lalu dua rakaat lagi, dan kemudian dua rakaat, selanjutnya Rasulullah salat witir, kemudian Rasulullah tiduran menyamping sampai Bilal menyerukan azan. Maka bangunlah Rasulullah dan salat dua rakaat singkat-singkat, kemudian pergi melaksanakan saalat subuh.”
“Nah karena Muhammadiyah memperbandingkan hadis-hadis itu, maka pilihan yang dipilih oleh Tarjih Muhammadiyah adalah dua tadi. Jadi warga Muhammadiyah bisa memilih salah satu dari dua tadi karena itu tanawu’ ibadah. Pilihan dalam ibadah,” ungkapnya.
Penulis : Gading Persada Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV