> >

Awal Mula Sajadah dan Cara Merawatnya

Panduan | 10 April 2021, 17:42 WIB
Ilustrasi sajadah (Sumber: Shutterstock)

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Bagi sebagian besar umat muslim, sajadah merupakan salah satu alat yang tak boleh ketinggalan saat hendak menjalankan ibadah keagamaannya.

Alas untuk salat ini memiliki beragam jenis berdasarkan bahan yang digunakan, ukurannya, hingga corak atau motifnya.

Dikutip dari Kompas.com, kata sajadah sendiri berasal dari Bahasa Arab, yakni sajada yang memiliki arti masjid dan sujud.

Baca Juga: Ramadan Sebentar Lagi, Ini Persiapan yang Bisa Dicoba agar Masak Jadi Praktis dan Cepat

Lantas apakah berarti sajadah yang kita kenal selama ini berasal dari daratan Arab?

Awal Mula Munculnya Sajadah

Dalam laman Thenationalnews, disebutkan bahwa asal muasal sajadah berasal dari kisah Nabi Muhammad SAW yang selalu salat di atas khumrah, sejenis tikar yang terbuat dari daun palem.

Di samping itu seorang musafir muslim asal Maroko, Ibnu Batutah, menceritakan kesaksiannya dalam kitab Ibnu Batutah mengenai awal mula sajadah.

Diketahui sajadah mulai dikenal luas pada abad pertengahan, saat orang-orang di pinggiran Kairo, Mesir sering menggunakan pelepah pisang sebagai alas untuk salat Jumat di luar rumah.

Baca Juga: Kiat Olahraga Selama Bulan Puasa Agar Tubuh Tetap Bugar

Dari situ sajadah mulai masuk ke berbagai daerah di Mesir dan berkembang mengikuti budaya dan selera seni dari masing-masing tempat tersebut.

Awalnya, desain pada sajadah kurang lebih sama antara satu dengan yang lainnya. Yakni corak seperti pintu besar yang menuju ke surga berupa mihrab dengan ceruk melengkung menyerupai pintu.

Cara Merawat Sajadah

Mengikuti perkembangan zaman, sajadah masa kini terbuat dari beragam material mulai dari wol, tenun, hingga sutera.

Maka dari itu, tiap sajadah memiliki cara perawatan sendiri-sendiri tergantung dari bahan material yang digunakan.

Baca Juga: Tips Ngopi Nikmat di Bulan Ramadhan Bagi Pecinta Kopi: Dua Jam Setelah Berbuka

Berikut cara merawat dan membersihkan sajadah yang dapat diaplikasikan sebagai persiapan untuk menyambut bulan Ramadan.

1. Untuk sajadah yang berupa karpet, harus sering di-vacuum atau disikat menggunakan bulu sikat halus minimal dua kali dalam seminggu.

2. Jika tak digunakan, sebaiknya gulung karpet sajadah dengan bagian gambar berada di dalam gulungan agar tak terkena debu dan kotoran.

3. Jika sajadah Anda terbuat dari sutera, Anda harus membersihkannya secara rutin dengan metode dry cleaning. Hal ini untuk menjaga serat kain agar tak rusak.

Baca Juga: Harap Diperhatikan saat Ramadhan, 5 Jenis Makanan Ini Tidak Boleh Disimpan di Freezer!

4. Jika sajadah terbuat dari kain beludru atau tenun, maka Anda bisa mencucinya dengan cara cuci layaknya bahan kain biasa. Tapi ingat, pisahkan dengan bahan cucian lain karena beludru rawan luntur.

5. Untuk menjaga serat sajadah, jangan memerasnya terlalu kuat. Perasan kuat akan meregangkan serat kain dan membuatnya rusak.

6. Hindari mengeringkan dengan mesin. Keringkan saja dengan cara diangin-anginkan.

7. Hindari pula menjemur di bawah sinar matahari langsung karena panas matahari bisa membuat bahan sajadah cepat lapuk.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU