Dibuka Hari Ini, Begini Cara Klaim Token Subsidi Listrik PLN Pelanggan 900 VA dan 1.300 VA
Bumn | 16 Juni 2020, 10:22 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Pelanggan PLN yang berlangganan listrik dengan daya 900 VA dan 1.300 VA non subsidi kini bisa mendapatkan diskon listrik.
Diskon listrik tersebut diberikan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Mereka membuat Gerakan Light Up Indonesia melalui dana yang bersumber dari donasi masyarakat Indonesia.
Namun, ada pembatasan untuk pemberian subsidi listrik kepada pelanggan PLN maksimal sebesar Rp100.000.
Baca Juga: Mengadu ke Kantor Luhut, Warga: Rumah Belum Ditempati Tagihan Listrik Rp1,5 Juta, Padahal Kan Kosong
Bagi pelanggan prabayar yang berhasil mendapatkan donasi, maka harus mengklaim token listrik melalui website. Atau juga bisa melalui aplikasi Whatsapp nomor PLN.
Untuk klaim token listrik pada Juni 2020, dapat dilakukan mulai Selasa (16/6/2020) sampai 30 Juni 2020. Program ini menyasar sebanyak 40.000 pelanggan penerima donasi listrik.
Founder dan CEO YCAB, Veronica Colondam, mengatakan data yang masuk untuk pendaftaran donasi listrik pada Juni 2020 mencapai 42.483 rekening listrik.
Namun setelah diverifikasi oleh sistem, sebanyak 39.210 rekening listrik yang diserahkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Baca Juga: Cerita Pemilik Bengkel di Malang, Kaget Tagihan Listrik PLN Mencapai Rp20 Juta
"Termasuk di dalamnya 4.289 tukang ojek (online)," kata Vero dikutip dari Kompas.com, Senin (15/6/2020).
Veronica menegaskan, masyarakat diimbau untuk memantau situs PLN secara berkala terkait dengan program donasi listrik gratis ini.
Hal tersebut dikarenakan penerima donasi dapat melihat status kelolosannya melalui situs PLN.
"Ini tidak otomatis. Enggak bisa otomatis langsung masuk ke rekening (listrik penerima donasi) karena harus mengikuti sistem PLN," tutur dia.
Bagi pelanggan rekening prabayar, dapat mengunjungi website PLN atau WhatsApp ke PLN untuk mengklaim donasi yang diberikan dalam bentuk token. Adapun untuk mengklaim donasi listrik gratis, begini caranya.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV