Dipicu Harga Gula Tinggi, Erick Thohir akan Gabungkan 3 Perusahaan BUMN Sekaligus
Bumn | 22 Mei 2020, 18:33 WIBBANDUNG, KOMPAS TV - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, berencana akan menggabungkan tiga perusahaan BUMN sekaligus demi menyelesaikan persoalan harga gula yang masih tinggi.
Ketiga perusashaan pelat merah yang hendak digabung itu antara lain Perum Bulog, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI).
Erick menuturkan, penggabungan tiga perusahaan BUMN itu agar terdapat badan usaha yang fokus menangani terkait klaster pangan.
Baca Juga: McDonald's Angkat Kaki dari Sarinah, Erick Thohir: Saya Tidak Anti Merek Asing
Rencana penggabungan tersebut disampaikan Erick Thohir saat inspeksi mendadak atau sidak bersama Direktur Operasional Bulog Tri Wahyudi Saleh ke Komplek Pergudangan Bulog di Gedebage, Bandung, Jawa Barat.
"Saat ini BUMN sedang menyiapkan roadmap untuk industri pangan di BUMN. Dengan penggabungan PTPN, Bulog, dan RNI dalam klaster pangan akan mendorong terbentuknya rantai industri pangan yang terkonsolidasi di BUMN," kata Erick dalam keterangan resminya, Jumat (22/5/2020).
Erickmengungkapkan, penggabungan tiga perusahaan itu disebut akibat tingginya harga gula di pasaran.
Baca Juga: Target Meleset, Erick Thohir Akui 90 Persen BUMN Babak Belur Terdampak Corona
Menurutnya, harga gula yang tinggi di pasar bukan karena tidak lancarnya distribusi, melainkan karena telatnya kedatangan impor gula.
Erick lantas menyoroti aktivitas impor yang masih menjadi masalah di bidang pangan. Dia menilai kondisi demikian takjauh berbeda dengan industri kesehatan.
"Sama seperti industri kesehatan, impor juga menjadi masalah krusial di industri pangan, di mana kita masih bergantung pada asing, hal ini perlu direformasi untuk memastikan ketahanan pangan di Indonesia," kata Erick.
Lebih lanjut dia menjelaskan, saat ini BUMN memiliki 130.000 hektare tanah di bawah PTPN. Lalu, 140.000 lahan dimiliki oleh rakyat yang dikelola BUMN.
Baca Juga: 5 Strategi Baru Erick Thohir Pulihkan Aktivitas BUMN di Tengah Pandemi Corona
Menurut dia, lahan seluas itu seharusnya dapat menyeimbangkan kebutuhan 3.5 juta ton gula di Indonesia.
Namun anehnya, sebanyak 36 persen di antaranya dipenuhi oleh swasta dan 800.000-900.000 ton dipenuhi oleh impor.
“Dengan penggabungan klaster pangan ini, kami yakin BUMN dapat mengurangi impor dan ke depannya bisa mewujudkan ketahanan pangan menuju Indonesia Emas tahun 2045," kata Erick.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV