> >

Sri Mulyani Ungkap Kebijakan PSBB akan Dibuka Secara Bertahap

Kebijakan | 6 Mei 2020, 23:36 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/7/2017). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Baca Juga: Diminta Cetak Uang Ratusan Triliun dan Dibagikan ke Masyarakat, Ini Jawaban Bank Indonesia

“Berat jika pertumbuhan ekonomi bisa tetap terjaga di kisaran 2,3%. Ini berkaitan dengan lamanya Covid-19 yang menyebabkan terjadinya PSBB dan penurunan aktivtias ekonomi. Dengan asumsi Covid-19 mencapai puncaknya pada Mei dan Juni,” ujar Sri Mulyani.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyampaikan untuk mencegah dampak Covid-19 semakin parah, Gugus Tugas Covid-19 memperingatkan kepada masyarakat untuk tak pulang kampung.

Ini untuk mewaspadai efek domino terjadinya pandemi yang bisa berpusat di luar Jabodetabek.

“Kemungkinan pandemi dengan center di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Atau bahkan luar Jawa, Sulsel tunjukkan angka tinggi. Ini sedang dilakukan langkah-langkah monitorng tiap hari,” kata dia.

Sri Mulyani mengingatkan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan takpulang kampung agar dilakukan konsisten dan disiplin.

Pemerintah bersama Pemda, TNI dan Polri akan melaksanakan penegakan secara disiplin, sehingga Covid-19 betul betul bisa ditangani.

Kementerian Keuangan sejauh ini sudah menganggarkan Rp405 triliun untuk penangan dampak lebih lanjut akibat Covid-19. 

Dari total tersebut, sebanyak Rp110 triliun dianggarkan untuk bantuan sosial sebagaimana disebut jaring pengaman sosial atau social safety net.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Warga Miskin Bisa Bertambah 3,78 Juta Orang Akibat Corona

Adapun rinciannya, senilai Rp8,3 triliun untuk penambahan penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH), Rp10,9 triliun tambahan untuk sembako kepada 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Kemudian ada pula Kartu Pra Kerja dengan anggaran Rp10 triliun, diskon tarif listrik untuk pelanggan 450VA dan 900VA sebanyak Rp3,5 triliun.

Lalu tambahan insentif perumahan bagi MBR sebanyak Rp1,5 triliun, dan program jaringan sosial lainnya yakni Rp30,8 triliun. 

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU