> >

Dampak Corona, IMF Sebut 100 Negara Sudah Ajukan Permintaan Dana Talangan

Ekonomi dan bisnis | 16 April 2020, 23:15 WIB
Ilustrasi dollar AS. (Sumber: KOMPAS/RIZA FATHONI)

KOMPAS.TV - Pandemi virus corona (Covid-19) benar-benar membuat krisis keuangan. Separuh negara-negara di dunia bahkan dikatakan telah mengajukan bantuan bail out kepada Dana Moneter Internasional (IMF).

Dikutip dari CNN via Kompas.com, Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan, ada 100 negara di dunia yang telah mengajukan bantuan darurat kepada organisasi internasional tersebut.

Hal itu dia ungkapkan dalam pertemuan tingkat menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara-negara anggota G20 pada Rabu (15/4/2020).

Baca Juga: Minyak Anjlok Ditambah Corona, Arab Saudi Akhirnya Rilis Surat Utang hingga 40 Tahun

Georgieva mengatakan, IMF siap untuk menggelontorkan anggaran sebesar 1 triliun dollar AS untuk memberikan bantuan pinjaman.

Dia pun menekankan, saat ini sudah ada 10 negara yang telah mendapatkan dana bantuan darurat, dan separuh dari sisa negara yang belum mendapatkan alokasi bantuan akan menerima dananya akhir April 2020.

Komentar Georgieva tersebut diungkapkan setelah IMF telah memberi peringatan mengenai resesi ekonomi global yang lebih parah dari Depresi Global pada tahun 1930-an.

IMF mengatakan, pemerintah serta pembuat kebijakan di bidang kesehatan harus bekerja sama untuk menekan dampak virus corona yang jauh lebih buruk.

"Semuanya telah siap dan sesuai dengan kemampuan kami," ujar Georgieva. 

Dia pun meminta bank sentral di seluruh dunia untuk menggelontorkan kemampuan mereka sebaik mungkin dengan catatan menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam proses penanganan krisis.

Dalam sebuah wawancara dengan CNBC, pimpinan IMF tersebut mengatakan, organisasi keuangan dunia itu mengaku memiliki kemampuan untuk mengatasi kondisi sulit dan memberi bantuan kepada negara-negara yang mencari dana talangan.

"Namun, kami meminta satu hal, tolong bayar upah dokter dan perawat Anda, pastikan sistem kesehatan Anda berfungsi, dan lindungi orang-orang yang rentan," ujar Georgieva.

Baca Juga: Indonesia Menangkan Gugatan Arbitrase IMFA

Sebelumnya, IMF sempat menyatakan Produk Domestik Bruto (PDB) global akan mengalami kontraksi hingga -3 persen pada 2020. Angka tersebut jauh lebih buruk dari krisis keuangan global yang terjadi pada tahun 2008.

Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut juga berbalik 180 derajat dari prediksi Januari 2020 yang tumbuh hingga 3,3 persen.

IMF pun mengatakan, ada risiko resesi akan berlangsung lebih lama hingga 2021 bila para pembuat kebijakan gagal melakukan koordinasi global dalam proses penanganan virus.

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU