> >

Dampak Buruk Covid-19, Sri Mulyani: Ekonomi Tumbuh Minus 0,4%, Nilai Tukar Rp20 Ribu per Dollar

Ekonomi dan bisnis | 1 April 2020, 11:31 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/7/2017). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

“Ini akan diantisisipasi agar tidak terjadi,” kata Sri Mulyani.  

Sebelumnya, Bank Dunia memproyeksikan ekonomi Indonesia sepanjang 2020 hanya mampu tumbuh sebesar 2,1%. Ekonomi Indonesia disebut mengalami tekanan mendalam karena wabah pandemi virus corona atau Covid-19.

Berdasarkan laporan ekonomi regional edisi April, Asia Timur dan Pasifik di Masa Covid-19, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang jadi penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun tajam jadi 1,5% dari tahun lalu 5,2%.

Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Rp 6,1 Triliun Untuk Tim Medis Corona

“Ini seiring dengan implementasi restriksi pergerakan manusia untuk menekan penyebaran virus Corona,” tulis Bank Dunia di laporan itu yang diakses pada Selasa (31/3).

Selain konsumsi rumah tangga, investasi juga diperkirakan tidak akan mengalami pertumbuhan atau dengan kata lain 0% dibandingkan tahun lalu yang masih tumbuh 4,4%. 

Konsumsi pemerintah diperkirakan menjadi salah satu komponen yang memperkuat ekonomi Indonesia, sejalan dengan berbagai paket kebijakan stimulus fiskal yang dikeluarkan sebelumnya. 

Karena itu, Bank Dunia memproyeksi akan ada kenaikan pertumbuhan konsumsi pemerintah dari 3,2% pada tahun lalu menjadi 5% pada 2020.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU