Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Bagaimana Nasib Anggaran Ratusan Miliar Rupiah?
Ekonomi dan bisnis | 31 Maret 2023, 12:21 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Federasi Sepak Bola dunia FIFA akhirnya membatalkan posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. Padahal, pemerintah sudah mengucurkan dana hingga ratusan miliar rupiah untuk persiapan ajang tersebut.
Saat masih menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali meminta anggaran Rp500 miliar kepada Komisi X DPR dalam rapat pada Jumat, (10/6/2022).
"Saya menitip usulan tambahan anggaran yang ini lebih besar dari pagu yang ada, dua kali lipat, tetapi ini perlu kami sampaikan, ini hal-hal yang mau tidak mau kita harus laksanakan. Kita enggak bisa menghindar dari ini," kata Zainuddin Amali saat itu.
Kepada para anggota dewan yang hadir, Amali menjelaskan, ajang Piala Dunia U-20 2023 akan digelar di Jakarta, Bandung, Solo, Palembang, Bali, dan Surabaya.
Menurut Amali, anggaran tersebut mesti dikucurkan karena pemerintah sudah meneken komitmen dengan FIFA.
Baca Juga: Argentina Disebut Gantikan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Bagaimana Nasib Garuda Muda?
"FIFA waktu itu minta government guarantee dan kementerian terkait sudah tanda tangan, bahkan surat Bapak Presiden sudah disampaikan ke presiden FIFA jadi ini suatu hal yang mau tidak mau harus kita adakan, tapi dalam anggaran belum masuk," tuturnya.
Anggaran sebesar itu dibagi-bagi untuk berbagai peruntukan. Namun yang benar-benar menjadi tanggung jawab Kemenpora dan sudab digunakan, jumlahnya tidak terlalu besar.
Seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gunawan Suswantoro, saat mendampingi Pelaksana Tugas (Plt) Menpora Muhadjir Effendy dalam konferensi pers soal Piala Dunia U20, Kamis (30/3) di Kantor Kemenpora.
"Untuk pelaksanaan U20 di Kemenpora sudah kita implementasikan sebagian kecil, karena untuk sewa penggunting rumput, pemotong rumput, dan pelatnas," ujar Gunawan seperti dikutip dari Antara.
"Sisanya belum dilaksanakan. Jadi nanti kita akan ada cut off dan pembatalan dari surat pembatalan FIFA tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Antisipasi Sanksi FIFA, Presiden Jokowi Masih Tunggu Kedatangan Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Ia menerangkan, nilai yang sudah dikeluarkan mencapai miliaran rupiah, namun belum memaparkan hitungan secara terperinci.
"Tepatnya nanti saya hitung. Ada sewa potong rumput itu Rp20 miliar, tetapi ini belum dibayar. Kalau itu nanti tidak seluruhnya, nanti bisa kita negosiasi, kita potong," ucapnya.
Mengenai pengalihan anggaran, Gunawan menyatakan belum bisa mengomentari hal tersebut karena masih menunggu asa Indonesia bisa menggelar pertandingan level internasional lainnya.
Selain Kemenpora, anggaran untuk Piala Dunia U20 juga digelontorkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).
Mengutip laman resminya, pada 2020 Kementerian PUPR sudah menganggarkan dana sebesar Rp 314,82 miliar, untuk melaksanakan renovasi 2 stadion utama dan 15 lapangan latihan. Hal itu sesuai Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 Tahun 2020.
Kedua stadion utama itu adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali dan Stadion Manahan, Solo.
Baca Juga: Soal Sanksi Dua Gubernur yang Tolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Jokowi: Ini Negara Demokrasi
Sementara untuk 15 lapangan latihan dengan rincian 3 lapangan di Palembang, Sumatera Selatan yakni Lapangan Atletik, Baseball, dan Panahan; 3 lapangan di Sumedang dan Bandung, Jawa Barat yakni Lapangan IPDN, UNPAD, Sidolig; 4 lapangan di Solo, Jawa Tengah yakni Lapangan Sriwedari, Banyu Anyar, Sriwaru, Kota Barat;
Kemudian 1 lapangan di Madura, Jawa Timur yakni Lapangan Bangkalan; 4 lapangan di Bali yakni Lapangan Ngurah Rai, Kompyang Sudjana, Kapten Japa, dan Gelora Samudra Kuta.
Kemudian, proyek renovasi stadion dan lapangan itu juga sudah dalam status 'Tender Sudah Selesai' dalam laman website Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR.
Dilihat pada Jumat (31/3), berikut total anggaran yang digunakan untuk renovasi stadion dan lapangan latihan Piala Dunia U-20 di laman LPSE Kementerian PUPR:
1. Konsultan Manajemen Konstruksi Renovasi Venue Utama dan Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 di Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah
Harga kontrak: Rp 2.032.301.304 (Rp 2 miliar)
Baca Juga: Indonesia Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Ibas: Pemerintah Harus Pulihkan Nama Baik Negara
2. Konsultan Manajemen Konstruksi Renovasi Venue Utama dan Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 di Provinsi Bali
Harga kontrak: Rp 3.111.817.500 (Rp 3,1 miliar)
3. Konsultan Manajemen Konstruksi Renovasi Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Selatan
Harga kontrak: Rp 2.405.920.000 (Rp 2,4 miliar)
4. Renovasi Venue Utama dan Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 di Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah
Harga kontrak: Rp 78.830.903.072 (Rp 78,8 miliar)
5. Renovasi Venue Utama dan Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 di Provinsi Bali
Harga Kontrak: Rp 152.969.943.592 (Rp 152 miliar)
6. Renovasi Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Selatan
Harga Kontrak: Rp 83.028.980.238 (Rp 83 miliar)
Baca Juga: Pengamat Duga Ada Ketegangan Istana dan PDI-P Imbas Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20
Jika daftar tender proyek diatas dijumlahkan, maka total harga kontraknya adalah Rp 322.379.865.706 (Rp 322 miliar).
Selain Kemenpora dan Kementerian PUPR, enam pemerintah daerah juga telah mempersiapkan ajang Piala Dunia U-20 dan tentunya makan biaya.
Mengutip pemberitaan Kompas TV sebelumnya, berikut adalah enam pemda tersebut:
Surakarta
Surakarta telah menyiapkan kota sebagai lokasi laga final dan upacara penutupan.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka aktif mempromosikan Piala Dunia U-20 2023.
Gibran sempat mengatakan, pihaknya masih menunggu lampu hijau dari Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir.
Baca Juga: Indonesia Dicopot sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U20 2023, Israel Beri Dukungan ke Argentina
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Surakarta Rini Kusumandari menambahkan, materi promosi itu sudah disiapkan, namun semua persiapan berakhir kandas.
Awalnya, media promosi itu akan mulai menghiasi sudut Kota Surakarta, Sabtu (1/4/2023) atau satu hari setelah pengundian fase grup di Bali yang awalnya dijadwalkan pada Jumat (31/3/2023).
Jadwal promosi itu akan diatur ulang seiring pembatalan agenda pengundian penyisihan grup.
Surabaya
Beralih ke Surabaya, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati mengungkapkan, pihaknya akan menyelenggarakan ajang bertajuk Road to World Cup untuk memeriahkan Piala Dunia U-20 apabila Stadion Gelora Bung Tomo resmi terpilih sebagai arena laga.
Wacananya ajang itu akan dikemas dengan turnamen sepak bola yang melibatkan klub-klub di setiap kecamatan di Surabaya.
Selain itu, kata Wiwiek, iklan terkait Piala Dunia U-20 juga sudah ditayangkan di videotron yang tersebar di sejumlah ruas jalan besar di Surabaya.
Baca Juga: Gibran Beri Sinyal Piala Dunia U17 Digelar di Solo, Gantikan Piala Dunia U20 yang Batal
Bandung
Bupati Bandung Dadang Supriyatna pernah menyatakan 20 hari penyelenggaraan Piala Dunia U-20 bakal memberikan manfaat bagi dunia wisata.
Menurut dia, banyak wisatawan lokal dan internasional bakal berkunjung ke Bandung.
”Kami sudah meminta pelaku perhotelan dan UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) bersiap menyambut momen itu,” katanya.
Palembang
Persiapan promosi juga telah disiapkan Pemerintah Kota Palembang.
Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda menuturkan, pihaknya tetap melakukan persiapan menyambut Piala Dunia U-20, termasuk sarana dan prasarana di sektor pariwisata.
”Palembang dikenal dengan wisata kuliner dan religi. Inilah yang akan digaungkan ke wisatawan,” ucap Fitrianti.
Tidak hanya itu, hotel dan fasilitas penginapan lain juga sudah dipersiapkan jauh-jauh hari untuk menyambut potensi lonjakan wisawatan.
Sebanyak 100 agenda pariwisata juga telah disiapkan di Palembang. Menurut Fitrianti, ketika Piala Dunia U-20 berlangsung, Palembang akan menjadi salah satu sorotan dunia.
Baca Juga: Hokky Kecewa Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20: Saya Udah Ninggalin Sekolah 3 Tahun
Gianyar Bali
Sekretaris Daerah Kabupaten Gianyar, Bali, I Dewa Gede Alit Mudiarta mengatakan, sejumlah materi iklan promosi dan sarana untuk para wisatawan juga telah disiapkan untuk menggemakan Piala Dunia U-20 2023 di Pulau Dewata.
Geliat di kota tuan rumah pun mulai terasa seiring dukungan dari komunitas sepak bola setempat.
Presiden Pasoepati Agus Warsoep mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 di Surakarta.
”Kami siap memadati stadion, bahkan jika yang bermain bukanlah tim besar. Bagi Pasoepati dan pencinta sepak bola di Solo, turnamen ini adalah anugerah yang harus dirayakan bersama,” kata Agus.
Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV