> >

Impor Minyak Mentah Turun, Neraca Perdagangan RI Surplus 34 Bulan Berturut-turut

Ekonomi dan bisnis | 15 Maret 2023, 15:08 WIB
Ilustrasi ekspor impor. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Neraca Perdagangan Indonesia pada Februari 2023 mengalami surplus sebesar 5,48 miliar dolar AS. Hal itu membuat neraca perdagangan Indonesia sudah surplus selama 34 bulan berturut-turut. (Sumber: Kompas.tv/Ant )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Neraca Perdagangan Indonesia pada Februari 2023 mengalami surplus sebesar 5,48 miliar dolar AS.

Hal itu membuat neraca perdagangan Indonesia sudah surplus selama 34 bulan berturut-turut.

"Neraca Perdagangan Indonesia sampai dengan Februari 2023 telah membukukan surplus selama 34 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 dan masih dalam tren yang meningkat," kata Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Surplus terjadi karena nilai ekspor yang lebih besar dari impor. Habibullah menyampaikan, nilai ekspor Indonesia Februari 2023 mencapai 21,40 miliar dolar AS, naik dibanding ekspor Februari tahun 2022 lalu yang sebesar 20,46 miliar dolar AS.

Tapi jika dibandingkan ekspor Januari 2023 yang capai 22,31 miliar dolar, ekspor Februari 2023 turun 4,15 persen.

Baca Juga: Buka IIMS 2023, Jokowi Sebut Macet di Mana-mana, Minta Pengusaha Otomotif Ekspor Saja

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Februari 2023 mencapai 15,92 miliar dolar AS atau turun 13,68 persen dibanding bulan sebelumnya, yang sebesar 18,44 miliar dolar AS.

Habibullah menjelaskan, hal itu terjadi karena turunnya impor migas 499,6 juta dolar AS atau 17,19 persen dan nonmigas 2.024,2 miliar dolar AS atau 13,03 persen.

"Penurunan impor migas disebabkan oleh berkurangnya impor minyak mentah 438,9 juta dolar AS atau 45,39 persen dan hasil minyak 133,5 juta dolar AS atau 8,20 persen," ungkapnya.

"Sebaliknya, impor gas naik 72,8 juta dolar AS atau 23,36 persen," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Segera Umumkan THR PNS 2023, Tahun Lalu Abdi Negara Dapat Segini

Lebih lanjut, Habibullah menjelaskan bahwa impor nonmigas Februari 2023 senilai 13,51 miliar dolar AS.

Jumlah itu turun 13,03 persen dibandingkan Januari 2023 atau turun 1,63 persen dibandingkan Februari 2022.

Jadi, meski terjadi surplus, ekspor dan impor Indonesia Februari 2023, mengalami penurunan dibanding Januari 2023.

 

"Surplus neraca perdagangan pada Februari 2023 terjadi di tengah penurunan impor yang jauh lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor," kata Habibullah.

Baca Juga: Dirut Pertamina Sebut Depo Plumpang Tak Bisa Ditutup, Bisa Ganggu Distribusi BBM

Pada Februari 2023, ekspor mengalami penurunan sebesar 4,15 persen dibandingkan dengan Januari 2023 (m-to-m). Penurunan tersebut disebabkan oleh turunnya nilai ekspor migas sebesar 20,26 persen.

Impor Februari 2023 juga mengalami penurunan sebesar 13,68 persen (m-to-m) dan lebih dalam dari penurunan ekspor. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan impor bahan baku/penopang sebesar 15,09 persen.

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU