Dirut Pertamina Sebut Depo Plumpang Tak Bisa Ditutup, Bisa Ganggu Distribusi BBM
Bumn | 15 Maret 2023, 10:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menyatakan, Terminal BBM Plumpang yang berada di Koja, Jakarta Utara, tidak bisa ditutup.
Pasalnya, kalau Depo Plumpang ditutup akan menggangu pasokan bahan bakar minyak (BBM) secara nasional.
Dalam rapat bersama DPR pada Selasa (14/3/2023) kemarin, Nicke mengungkapkan Depo Pertamina Plumpang menyuplai stok BBM di 19 kabupaten/kota serta menyimpan 15 persen stok BBM nasional.
"(Depo Pertamina Plumpang) ini merupakan bagian dari satu value chain (rantai pasok), jadi kalau tiba-tiba kita off-kan, maka value chain tadi akan terputus, sehingga akan mengganggu distribusi," kata Nicke seperti dikutip dari tayangan Kompas TV.
Rinciannya, Depo Pertamina Plumpang menyuplai BBM ke 790 SPBU, baik umum, nelayan, maupun pertashop. Selain itu, menyuplai bahan bakar ke 304 pelanggannya yang berupa industri.
Nicke menyebut, hal itu menunjukkan Depo Pertamina Plumpang menjadi rantai pasok yang penting dalam distribusi BBM nasional.
Terlihat juga dari kegiatan pengisian BBM ke mobil tanki yang mencapai 1.000 kali per hari di depo tersebut.
Baca Juga: Dirut Pertamina Ungkap Sumber Api yang Sebabkan Kebakaran Depo Plumpang, Bukan dari Tangki BBM
"Jadi satu mobil tangki itu bisa 3-4 kali bolak-balik di filling statiun di terminal BBM Plumpang," ujar Nicke.
Pertamina bangun buffer zone
Karena tak bisa ditutup, Pertamina akan membangun buffer zone atau wilayah penyangga yang membuat jarak cukup jauh antara depo dengan pemukiman warga.
"Maka agar semua aman, termasuk masyarakan sekitar aman, dan operasional dan suplai BBM aman, maka pembangunan buffer zone menjadi suatu hal yang urgent (penting) di lakukan," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Nicke menjelaskan kepada para anggota dewan jika penyebab kebakaran Depo Plumpang bukan berasal dari tangki BBM.
"Insiden itu ada di mana ? itu kalau kita di pojok atas kanan, pas di belokan, di situ. Jadi, bukan di tangkinya tetapi di pipanya. Kalau dilihat ada pipa yang masuk ke dalam tangki tersebut. Di pipa inlet itu lah yang terjadi kebakaran," terang Nicke.
"Saya ingin sampaikan bahwa sebetulnya tangki-tangki dan seluruh instalasi fasilitas yang ada di TBBM Plumpang itu masih aman, tidak terbakar. Yang terbakar adalah pipa yang inlet saja," sambungnya.
Baca Juga: Pertamina Bakal Perluas Buffer Zone Depo Plumpang, Warga Akan Direlokasi dengan Ganti Untung
Ia menuturkan, api yang membakar pipa tersebut dapat dipadamkan dalam waktu 1 jam setelah kejadian dan berikutnya proses pendinginan.
"Itu pun berhasil kami padamkan dalam waktu 1 jam setelah itu didinginkan sehingga setelah 3 jam dinyatakan aman sehingga pada saat itu setelah kejadian pukul 04.00 sudah diaktifkan digunakan kembali tetapi pipanya kami off-kan tidak digunakan," tuturnya.
"Sehingga pasokannya menggunakan yang dari laut, menggunakan pipa yang dari laut sehingga itu untuk memastikan suplai BBM untuk 22 kabupaten/kota itu tetap terjamin walaupun ada insiden ini. Kami waktu itu menjalankan komitmen dan kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa kami jamin suplai karena ini tadi tangki-tangkinya semuanya aman, kami langsung on-kan pengiriman yg dari laut," lanjutnya.
Ia juga menyampaikan sampai saat ini, proses investigasi penyebab terjadinya kebakaran tersebut masih dilakukan oleh tim Pertamina dan pihak-pihak terkait lainnya.
"Adapun penyebab kebakaran ini masih dilakukan investigasi yang terdiri dari aparat penegak hukum, kemudian dari Ditjen Migas Kementerian ESDM dan juga tim dari Pertamina. Hasil investigasi belum selesai, belum keluar, tentu nanti kalau sudah ada bisa kami sampaikan dalam forum yang lain," ujarnya.
Baca Juga: Bukan Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Emak-emak Nangis Tak Dapat Bantuan Nasi!
Dalam kesempatan itu, Nicke secara pribadi dan seluruh jajaran Pertamina meminta maaf atas insiden kebakaran tersebut.
"Saya pribadi dan seluruh jajaran Pertamina ingin mengucapkan permohonan maaf, rasa prihatin, dan duka yang mendalam atas terjadinya insiden ini dan kami berusaha memberikan seluruh upaya terbaik untuk melakukan penanggulangan dari insiden yang tidak sama-sama kita inginkan ini," tutupnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com, Antara