Anak Buah Ada yang Pamer Moge, Sri Mulyani: Kalau Mau Rileks, Jalan Kaki Sama Saya Muter Senayan
Ekonomi dan bisnis | 1 Maret 2023, 08:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengingatkan kepada para pejabat di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk tidak memamerkan harta kekayaan yang dimilikinya kepada publik.
Memamerkan kekayaan dan benda yang bernilai sangat mahal akan memperburuk citra para pejabat di mata masyarakat.
Menurut Sri Mulyani, jika para pejabat dan pegawai pajak hendak melakukan penyegaran (refreshing), alangkah lebih baik untuk tidak menunggangi motor gede.
"Kalau ada yang mau rileks, yaudah lah rileksnya sekarang enggak usah naik motor gede, jalan kaki saja sama saya muter-muter Senayan. Itu sehat," ucap Sri Mulyani dalam sebuah acara diskusi Economic Outlook 2023 di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
"Kalau anda kelihatan mewah itu bukannya itu kelihatan keren, tapi malah rakyat marah, dan membuat anda dalam keadaan posisi defensive," lanjutnya.
Baca Juga: Cabut Pegawai yang Khianati Pekerjaannya, Sri Mulyani akan Bela Pegawai Kemenkeu yang Jujur
Hal itu seperti yang sedang ramai diperbincangkan publik belakangan ini. Para pejabat Direktorat Jendral Pajak pamer motor gede alias 'moge', yang harganya sangat mahal.
Tak cuma sampai di situ, Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Kementerian Keuangan, Suryo Utomo juga turut menjadi sorotan setelah beredar foto pejabat pajak itu mengendarai motor gede Harley Davidson bersama Belasting Rijder DJP.
Suryo tercatat memiliki harta Rp14,4 miliar.
Menkeu Sri Mulyani dalam kesempatan tersebut juga mengungkapkan, banyak pegawai DJP yang terluka alias 'sakit hati' pasca adanya aksi pamer kekayaan oleh para pejabatnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Alasan Peningkatan Harta Dirjen Pajak: Jangan Dianggap Seolah-olah Korupsi
Menurut Sri Mulyani, yang sangat terlukai terutama para pegawai yang bekerja dengan dengan baik dan tidak melakukan tindakan yang menyimpang.
"Saya atas nama seluruh Kementerian Keuangan saya ingin menyampaikan, mereka yang sudah bekerja baik adalah mereka yang terlukai paling dalam, dari kasus ini," ucap Sri Mulyani.
"Ini sesuatu yang harus disadari bahwa kami manusia biasa yang kerja juga untuk Republik ini," pungkas Sri Mulyani.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV