Jokowi Sebut Indonesia Butuh Banyak Tenaga Kerja untuk Pembangunan Infrastruktur
Ekonomi dan bisnis | 21 Februari 2023, 13:13 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan Indonesia membutuhkan banyak tenaga kerja yang terampil untuk mengisi peluang kerja dari pembangunan infrastruktur. Ia menjelaskan selama tujuh tahun terakhir pembangunan infrastuktur tengah digencarkan.
"Saya ingin ruang-ruang kerja ini diisi oleh SDM (sumber daya manusia) Indonesia yang memiliki keahlian, dedikasi, yang memiliki etos kerja yang tinggi. Semangat dan cita-cita besar untuk mewujudkan kemajuan Indonesia," kata Jokowi dalam acara Peluncuran Pepres Nomor 68/2022 tentang Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (PVPV) di Jakarta, Selasa (21/2/2023).
Selain itu Jokowi juga mengimbau agar pekerja di Indonesia untuk mulai menguasai ilmu atau keahlian baru di zaman yang serba cepat ini. Pasalnya pekerjaan lama mulai ditinggalkan dan peluang baru bisa diambil pekerja asing bahkan robot.
Baca Juga: Jokowi Respon Soal Ketua HIPMI Cocok jadi Menteri: Nantilah Presiden Berikutnya..
"Karena itu, tanpa penguasaan keahlian baru, kita akan ditinggalkan. Dan peluang-peluang kerja baru akan diambil oleh para pekerja dari negara lain atau digantikan oleh mesin dan robot," tuturnya.
Jokowi juga mengatakan SDM Indonesia harus bisa memanfaatkan secara maksimal peluang yang muncul di tengah hadirnya bonus demografi.
Puncak bonus demografi diperkirakan terjadi pada tahun 2030, di mana saat itu jumlah penduduk yang produktif mencapai 64 persen total masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Kepuasan Kinerja Jokowi Meningkat, Demokrat: Jangan Berpuas Diri, Masih Banyak yang Perlu Diperbaiki
"Karena itu kita harus bekerja cepat, meningkatkan kualitas SDM, melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi kita, agar lulusannya siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri," tutur Kepala Negara.
"Siap berkompetisi di pasar kerja global yang menguasai emerging knowledge atau keahlian-keahlian baru," kata Jokowi.
Penulis : Danang Suryo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV