33 Bulan Neraca Dagang Surplus, RI Banyak Ekspor Minyak Nabati Hingga Mesin ke Amerika
Ekonomi dan bisnis | 15 Februari 2023, 15:25 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Neraca perdagangan Indonesia Januari 2023 mengalami surplus sebesar 3,87 miliar dollar AS (Rp 58,95 triliun; kurs US$ = Rp15.232,5) pada Januari 2023.
Surplus terdiri dari nilai ekspor yang mencapai 22,31 miliar dollarAS, atau turun 6,36 persen dibanding ekspor Desember 2022. Sedangkan dibanding Januari 2022, nilai ekspor naik sebesar 16,37 persen.
Lalu nilai impor Indonesia Januari 2023 mencapai 18,44 miliar, turun 7,15 persen dibandingkan Desember 2022 atau naik 1,27 persen dibandingkan Januari 2022.
“Neraca perdagangan Indonesia ini surplus selama 33 bulan berturut-turut sejak Mei 2020,” ungkap Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah.
Baca Juga: 2 Usulan BPH Migas soal Pembatasan Pertalite: Cuma untuk Motor atau Mobil di Bawah 1.400 CC
Habibullah memaparkan, nilai surplus berasal dari sektor nonmigas sebesar 5,29 miliar dolar AS. Namun sektor migas mencatat defisit senilai 1,42 miliar dolar AS, dengan komoditas penyumbang defisit minyak mentah dan hasil minyak.
Lalu untuk neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus 5,29 miliar dolar AS dengan komoditas penyumbang surplus utama yaitu bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan/nabati serta besi dan baja.
"Tiga negara dengan surplus neraca perdagangan nonmigas terbesar pada Januari 2023 yaitu Amerika Serikat, Filipina dan India," ucap Habibullah.
"AS menyumbang surplus sebesar 1.174,3 juta dolar AS pada komoditas mesin/perlengkapan elektrik serta bagiannya, pakaian dan aksesorisnya bukan rajutan, lemak dan minyak hewan/nabati," tambahnya.
Baca Juga: Garuda Turunkan Harga Tiket Pesawat untuk Jemaah Haji Jadi Rp32,7 Juta, Ini Penjelasan Dirut
Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto
Sumber :