> >

Resepsi Satu Abad NU Libatkan Pelaku UMKM, Ketua Kadin Surabaya: Bangkitkan Ekonomi Umat

Ukm | 8 Februari 2023, 15:36 WIB
Pasukan semut yang bersihkan area Satu Abad NU (Sumber: ANTARA/Indra Setiawan)

SIDOARJO, KOMPAS.TV - Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, kemarin Selasa (7/2/2023), dinilai telah mendorong bangkitnya ekonomi umat karena melibatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti yang mengatakan bahwa pengembangan ekonomi kuat ini terjadi karena adanya kegiatan bazar UMKM.

"Resepsi Satu Abad NU telah membangkitkan ekonomi umat karena telah mengakomodir pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam kegiatan Bazar UMKM Nahdlatul Tujjar," kata pria yang karib disapa Andi itu di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/2/2023), seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Koordinator Nahdlatut Tujjar sebut Perputaran Uang Harlah Satu Abad NU Setidaknya Capai Rp500 M

Andi mengatakan, kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Timur cukup besar, berada di kisaran 58 persen.

Angka tersebut menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki potensi yang kuat di bidang ekonomi. Meski demikian, pelaku UMKM harus terus didorong agar ekonomi umat pada usaha berbasis kerakyatan terangkat.

Kegiatan Harlah Satu Abad NU menjadi salah satu upaya untuk mendorong pelaku UMKM. Kegiatan tersebut telah memberikan efek yang besar bagi perekonomian warga Sidoarjo.

“Banyak hotel, rumah makan, warung, UMKM, bahkan pedagang kaki lima yang akhirnya bisa mendapatkan keberkahan, mendapatkan rezeki dari kegiatan ini,” ujar Andi.

Baca Juga: Aneka Ulah saat Politisi Hadiri Acara 1 Abad NU: Teriakan RI 1 Hingga Selfie

Selain dari sisi ekonomi, kegiatan Harlah Satu Abad NU juga menekankan kembali nilai-nilai Islam dari para kiai yang ulama, seperti nilai tawassuth atau jalan tengah saat mengambil keputusan.

Kemudian, nilai i’tidal atau tegak lurus pada kebenaran, tasamuh atau toleransi, tawazun atau seimbang dalam menjalani hidup, serta amar ma’ruf nahi mungkar.

"Semoga nilai-nilai tersebut dapat kita amalkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara," pungkas Andi.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU