> >

Kuota Pasokan Minyak Goreng Subsidi "MinyaKita" Bakal Ditambah Jadi 450 Ribu Ton per Bulan

Kebijakan | 8 Februari 2023, 08:04 WIB
Masyarakat di sejumlah daerah mengeluhkan langkanya pasokan minyak goreng bersubsidi, MinyaKita. Sekalipun ada, harganya tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah yakni sebesar Rp14.000. Kini, MinyaKita dijual seharga Rp15.000 hingga Rp20.000 per liter. (Sumber: Tangkapan layar Breaking News Kompas TV)

TRENGGALEK, KOMPAS.TV – Kuota pasokan minyak goreng subsidi MinyaKita akan ditambah, yang semula 300 ribu ton menjadi 450 ribu ton per bulan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pasar.

"Mulai bulan ini akan ditambah. Sebelumnya (kuota) 300 ribu ton per bulan, kita naikkan menjadi 450 ribu ton per bulan," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan usai berkunjung ke Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023), dikutip dari Antara.

Kebijakan itu diambil menyusul tingginya permintaan minyak goreng subsidi yang dinilai memiliki harga lebih murah Rp14.000 per liter. Melihat, minyak curah kemasan lainnya dibanderol di kisaran Rp16.000 hingga Rp18.000 per liter, bahkan ada yang sampai Rp20.000 per liter.

Larangan Pembelian Minyak Grosir

"Kita akan melarang pembeli secara banyak atau grosir dan akan mengutamakan barang tersebut masuk pasar. Pembelian dibatasi, boleh orang beli minyak 10 liter, harus menyertakan KTP (Kartu Tanda Penduduk)," terang Mendag.

Dengan larangan itu, harapannya dapat menjaga kestabilan ketersediaan produk di pasaran, sehingga tidak terjadi kelangkaan yang dapat mempengaruhi harga.

Baca Juga: Fakta-Fakta MinyaKita Langka, Ternyata Ditimbun di Gudang Terbesar di Cilincing Jumlahnya 500 Ton

Pembelian grosir nantinya berpeluang dijual secara daring, sehingga dinilai kurang relevan sesuai sasaran program minyak goreng pemerintah.

"Sementara untuk pembelian secara daring akan dikurangi dan diprioritaskan barang masuk pasar,” kata Zulhas.

Harga MinyaKita di Pasar Tradisional

Sebagaimana diketahui, MinyaKita diburu banyak konsumen karena kualitasnya yang baik dan harganya ramah di kantong. 

Banyak pasar tradisional di berbagai daerah kerap mengalami kelangkaan barang dan kenaikan harga.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada

Sumber : Antara


TERBARU