Ini 7 Gerai Transmart yang Tutup, dari Transmart ITC Kuningan sampai Tamini Square
Ekonomi dan bisnis | 2 Februari 2023, 10:41 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Manajemen Transmart menutup tujuh gerainya yang ada di Jakarta dan Batam secara permanen.
Penutupan itu dilakukan karena sepinya pengunjung dan sebagai langkah efisiensi perusahaan. Sebelum penutupan tujuh gerai itu, Transmart total memiliki 95 gerai di Indonesia.
Adapun Transmart adalah milik konglomerat Chairul Tanjung atau CT, yang sebelumnya Bernama Carrefour. Adapun CT mengakuisisi Carrefour dari perusahaan Perancis dan mengganti Namanya menjadi Transmart.
Gerai Transmart yang ditutup permanen adalah:
1. Transmart di Mangga Dua Square, Jakarta Utara
2. Transmart ITC Kuningan, Jakarta Selatan
3. Transmart ITC Permata Hijau, Jakarta Selatan
4. Transmart ITC Cempaka Mas, Jakarta Pusat
5. Transmart Mal Ambasador, Jakarta Selatan
6. Transmart Tamini Square, Jakarta Timur
7. Transmart Kepri Mall, Batam
Baca Juga: Cek Harga BBM Terbaru di Seluruh SPBU DKI Jakarta: Pertamina, Shell, Vivo, dan BP
Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid mengatakan, pandemi telah membuat pola belanja konsumen beralih ke online, sehingga berdampak pada penjualan Transmart.
Ia menyebut pandemi bukan hanya berdampak pada industry ritel namun juga sektor lainnya. Seperti hotel dan restoran.
Satria menyampaikan, penutupan toko dilakukan sebagai langkah efisiensi agar bisnis Transmart bisa berkembang lebih cepat ke depannya.
“Kita hadapi ini dengan sabar, ikhlas, dan terukur. Belajar dari penutupan toko ini kita akan melontar lebih tinggi dan jadi lebih besar lagi,” kata Satria saat dihubungi KOMPAS.TV, Kamis (2/2/2023).
Baca Juga: Sikat! Ini Daftar Produk yang Didiskon JD.ID sebelum Tutup per 31 Maret 2023
Satria menjelaskan, penutupan toko adalah langkah terakhir, Sebelumnya ada beberapa tahapan yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan gerai. Mulai dari penyegaran kondisi toko hingga jemput bola mendatangi konsumen.
“Banyak yang minta ke saya langsung, yang di Depok jangan tutup, yang di Buah Batu Bandung jangan tutup, karena dekat rumah katanya. Lalu ada juga konsumen di Padang meminta Transmart di wilayah itu jangan ditutup, karena selain ada ritel ada juga fasilitas bermain untuk anak,” tutur Satria.
“Enggak kok. Yang kita tutup itu yang sudah tidak bisa diperjuangkan lagi. Sebelum tutup kita sudah melakukan beberapa fase. Penyegaran, developing, teman-teman sampai jemput konsumen dorong-dorong troli keluar toko, ke rumah-rumah sekitar toko,” sambungnya.
Saat ditanya alasan Transmart sepi pengunjung karena harganya lebih mahal dari masih menjadi Carrefour dulu, Satria menjawab keduanya tidak bisa dibandingkan.
“Transmart sekarang telah melakukan serangkaian perjalanan yang cukup panjang sejak Carrefour lalu menjadi Transmart,” ujar Satria.
Baca Juga: Selain Tutup JD.ID di Indonesia, Ternyata JD.com Juga Setop Usaha di Thailand
“Ojo dibandingke (jangan dibandingkan-red) antara yang asing dan yang lokal, justru ini movement yang bagus dimana ritel asing jadi milik lokal. Dan semuanya memiliki faktor keunggulannya masing-masing,” tambahnya.
Satria meminta konsumen untuk tidak khawatir dengan penutupan sejumlah gerai Transmart. Ia menjanjikan Transmart akan segera meluncurkan produk baru. Namun Satria tidak menjelaskan secara detil tentang rencana bisnis tersebut.
“Tunggu new reborn dari Transmart. Kita akan menjadi trendsetter dari sebuah produk yang ramah lingkungan, bisa menjadi penghemat biaya rumah tangga, tunggu tanggal mainnya," tandasnya.
Penulis : Dina Karina Editor : Gading-Persada
Sumber :